Apa itu Krim Sel Induk?

Banyak orang menggunakan krim kulit untuk melawan efek penuaan pada kulit. Keriput dan kulit kering biasanya menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia seseorang. Sel induk dapat menjadi bagian dari jaringan apa pun di dalam tubuh; ini umumnya dianggap oleh para peneliti memiliki banyak aplikasi dalam kedokteran. Salah satu aplikasi tersebut adalah penggunaannya dalam krim kulit. Beberapa produsen krim sel induk mengatakan mereka memasukkan sel, serta nutrisi lainnya, dalam produk; beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa krim dapat membantu dalam memproduksi sel-sel kulit baru dan kolagen.

Krim juga dapat merangsang sel induk yang sudah ada di kulit. Kadang-kadang mengurangi munculnya kerutan, yang telah ditunjukkan dalam beberapa penelitian ilmiah juga. Ada sel punca yang dapat tetap tidak aktif di dalam tubuh sampai dirangsang setelah cedera atau penyakit, yang disebut endogen. Sel induk embrionik adalah jenis lain, yang dapat diambil dari telur manusia. Beberapa produsen mengatakan mereka sering menggunakan sel tumbuhan; ini dianggap merangsang sel induk endogen, atau dewasa, pada manusia, terutama di kulit.

Jenis krim sel induk tertentu dapat mencakup Vitamin A serta Vitamin E, yang biasanya sehat untuk kulit. Bahan lain bisa berupa asam hialuronat, yang bertindak sebagai pelembab untuk lapisan kulit bagian dalam. Lecithin, senyawa yang biasanya terbuat dari vitamin B dan asam fosfat, membantu menjaga membran sel dan terkadang disertakan dalam krim sel induk.

Salah satu produsen krim sel induk umumnya menggunakan jenis apel untuk memanen kultur. Sel punca ini dapat disuspensikan dalam cairan dan ditumbuhkan dalam bioreaktor oksigen sebelum diproses menjadi krim kulit. Jenis krim lainnya dapat menggabungkan karbohidrat, yang membantu pertumbuhan sel-sel kulit, dan ekstrak ganggang coklat yang terkadang merangsang pertumbuhan sel induk. Senyawa anti-kerut dan perangsang kolagen biasanya juga disertakan.

Perkembangan krim sel punca sering kali menjauhkan orang dari operasi dan suntikan yang berpotensi menyakitkan. Perawatan kulit tradisional terkadang membawa risiko komplikasi dan hasil yang terkadang tidak diinginkan. Krim umumnya dioleskan ke kulit tanpa saran atau perawatan dari dokter. Sementara beberapa peneliti mendukung sifat positif krim sel induk, yang lain yang terlibat dalam berbagai jenis penelitian medis sering merasa bahwa sel tersebut harus diterapkan untuk penggunaan klinis yang lebih signifikan.