Apa itu Krim Licorice?

Krim licorice sering digunakan untuk mengurangi peradangan dan iritasi serta untuk mengobati masalah kulit tertentu seperti herpes zoster dan eksim. Krim pencerah kulit juga menggunakan ekstrak licorice untuk menghambat produksi tirosinase, enzim penting dalam produksi melanin. Ada dua bentuk krim licorice yang berbeda: krim yang mengandung glycyrrhizin dan yang tanpa glycyrrhizin, yang disebut krim deglycyrrhizinated licorice (DGL). Krim DGL sering diyakini lebih aman, karena glycyrrhizin diketahui berinteraksi dengan beberapa obat dan memperburuk kondisi medis tertentu.

Ada banyak kegunaan yang berbeda dari licorice. Ini digunakan untuk membuat penyedap licorice hitam dan mengobati berbagai macam penyakit, termasuk mulas, maag dan masalah pernapasan tertentu. Dalam bentuk krim, licorice digunakan untuk menenangkan kulit yang teriritasi dan bengkak. Karena sifat anti-inflamasinya, krim licorice biasanya digunakan untuk mengobati beberapa masalah kulit, termasuk eksim, herpes zoster, psoriasis dan herpes. Penelitian saat ini bertentangan apakah licorice adalah pengobatan yang efektif untuk kondisi ini.

Licorice juga termasuk dalam banyak krim pencerah kulit. Ini karena licorice mengandung flavonoid yang dikenal sebagai glabridin. Glabridin menghambat produksi tirosinase, yang memainkan peran penting dalam pembuatan melanin. Studi juga menunjukkan bahwa glabridin mungkin juga memiliki sifat inflamasi.

Saat mencari krim licorice, konsumen akan melihat bahwa ada dua jenis krim licorice yang berbeda. Beberapa krim licorice mengandung glycyrrhizin, yang merupakan senyawa yang ditemukan di akar tanaman licorice. Krim lain, yang biasa disebut krim DGL, tidak mengandung senyawa ini.

Sementara glycyrrhizin digunakan untuk mengobati sejumlah masalah pernapasan seperti asma, itu bisa berbahaya. Ketika digunakan dalam jangka waktu yang lama, glycyrrhizin dapat menyebabkan retensi cairan, kadar kalium rendah, dan tekanan darah tinggi. Orang yang sedang menjalani pengobatan tertentu, termasuk obat tekanan darah, penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE), dan obat kortikosteroid, harus menghindari penggunaan glycyrrhizin.

Krim DGL umumnya diyakini lebih aman daripada yang mengandung glycyrrhizin. Meskipun orang yang menggunakan kontrasepsi oral atau menderita kondisi medis yang sensitif terhadap hormon, seperti endometriosis atau kanker payudara, harus berhati-hati saat menggunakan krim licorice. Licorice mengandung fitoestrogen, atau estrogen nabati, yang mungkin memengaruhi kadar hormon seseorang. Agar aman, konsumen harus berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum menggunakan krim licorice untuk mengobati kondisi kulit. Sementara krim ini biasanya aman dalam jumlah sedang, dokter akan dapat menentukan keamanan penggunaan krim licorice.