Krim cendana adalah jenis losion perawatan kulit yang biasanya beraroma minyak esensial cendana. Cendana adalah jenis pohon cemara asli Australia Utara, India, Malaysia, Taiwan, Cina, dan Sri Lanka. Minyak atsiri yang diekstraksi dari pohon ini telah lama digunakan sebagai wewangian, dan juga diyakini memiliki nilai obat. Krim cendana dipercaya memiliki sejumlah manfaat perawatan kulit. Ini dapat membantu melembabkan kulit, meredakan gatal, pecah-pecah, dan ruam, dan juga dapat mengurangi munculnya stretch mark, kerutan, dan jerawat. Aroma cendana dikatakan membantu menenangkan ketegangan saraf dan suasana hati yang tertekan sambil mendukung fungsi kognitif.
Wewangian yang berasal dari cendana memiliki berbagai aplikasi dalam industri makanan dan wewangian. Minyak atsiri cendana banyak digunakan sebagai penyedap makanan. Aroma cendana muncul dalam wewangian, sabun, dupa, dan kosmetik. Krim cendana populer dalam perawatan kulit karena sifatnya yang bermanfaat.
Sifat perawatan kulit krim cendana termasuk pelembab dan pengelupasan kulit. Jenis krim ini sering direkomendasikan untuk kulit pecah-pecah, atau untuk kulit kering dan pecah-pecah. Ini dapat mendukung kesehatan kuku dan meredakan iritasi kulit ringan. Minyak ini dipercaya bersifat antiseptik, dan dapat membantu mencegah timbulnya jerawat, serta berbagai infeksi kulit.
Aroma cendana juga penting dalam aromaterapi. Menerapkan krim cendana ke kulit dapat membantu menenangkan saraf yang tegang dan meningkatkan suasana hati. Aromaterapi cendana dipercaya dapat membantu mengobati stres, dan dapat membantu meningkatkan fokus mental dan memori. Minyak esensial cendana dianggap sebagai obat penenang, dan telah digunakan untuk mengobati gangguan mood seperti depresi. Ini umumnya dianggap baik untuk rasa takut yang berlebihan, hiperaktif, dan suasana hati yang mudah tersinggung.
Sejarawan percaya cendana, dan minyak wangi yang diekstraksi darinya, telah menjadi komoditas penting setidaknya sejak 700 SM. Kayu dan wewangiannya diyakini pertama kali diekspor dari India, bersama dengan komoditas lain seperti rempah-rempah dan gading. Praktik keagamaan Hindu telah lama mencakup penggunaan krim, pasta, atau minyak esensial cendana. Minyak atsiri cendana biasanya diekstraksi dari inti pohon cendana melalui proses penyulingan, meskipun bubuk kayu cendana itu sendiri juga telah digunakan sebagai wewangian dan sebagai obat.