Kredit penyesuaian adalah pinjaman jangka pendek yang dibuat antara bank sentral suatu negara dan bank komersial. Pinjaman ini membantu bank komersial menjaga likuiditas dan tidak dimaksudkan untuk menjadi penyelamat bagi bank, oleh karena itu umur kredit jangka pendek. Sebagian besar negara memiliki industri perbankan yang agak kompleks yang dibangun di atas serangkaian pinjaman yang dibuat antar bank. Bank sentral bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan fiskal atau moneter yang akan memberikan tingkat bunga yang stabil, suplai uang yang cukup, dan kemampuan untuk meminjamkan uang kepada individu dan investor.
Bank sentral terutama mengontrol jumlah uang beredar melalui perbankan cadangan fraksional dan suku bunga. Perbankan cadangan fraksional memungkinkan bank komersial untuk meminjamkan sebagian dari uang yang mereka terima dalam simpanan pelanggan. Misalnya, bank sentral mungkin mengharuskan bank untuk hanya menyimpan 10 persen dari total dana yang disimpan di kas organisasi. Ini berarti bahwa bank komersial dapat meminjamkan 90 persen dari uang yang disimpan kepada individu dan bisnis. Hal ini dapat menimbulkan kebutuhan kredit penyesuaian jika bank mengalami penarikan tunai dalam jumlah besar. Daripada meminta pinjaman untuk membayar penarikan, bank komersial menghasilkan pinjaman jangka pendek dengan bank sentral.
Alasan lain untuk kredit penyesuaian adalah ketika jumlah uang beredar terbatas dan bank tidak dapat menghasilkan modal yang cukup dari meminjamkan uang. Bank sentral dapat menetapkan suku bunga tinggi, yang akan meningkatkan biaya pinjaman. Sementara ini menghambat asal pinjaman baru, bank mungkin memiliki beberapa pinjaman yang belum dibayar yang telah menghabiskan persediaan kas organisasi. Karena individu dan bisnis tidak dapat memperoleh pinjaman baru untuk tujuan keuangan, mereka dapat menarik uang dari tabungan atau rekening giro mereka. Pasokan uang yang ketat berarti bank komersial kemungkinan besar akan membutuhkan kredit penyesuaian dari bank sentral untuk membantu memasok uang tunai untuk penarikan ini. Ini tidak menambah jumlah uang beredar karena bank telah memperhitungkan uang ini.
Pinjaman jangka pendek menggunakan proses kredit penyesuaian dari bank sentral mungkin tidak menghasilkan pembayaran tunai segera. Bank komersial dapat menggunakan surat promes, yang memberi bank waktu lebih lama untuk membayar kembali ke bank sentral. Ini memberikan bank komersial cukup waktu untuk mengumpulkan pembayaran pokok dan bunga dari pinjaman sebelumnya untuk membayar kembali kredit penyesuaian. Dalam teori ekonomi klasik, bentuk suplai uang yang ketat dan sistem perbankan cadangan fraksional ini dapat menciptakan gelembung. Ketika surat promes jatuh tempo dan bank komersial tidak dapat membayar kembali, bank mungkin perlu meminta pinjaman atau mencari sumber modal lain untuk melunasi kredit, sehingga mengakibatkan rumah kartu berantakan.