Korps Pers Gedung Putih adalah sekelompok koresponden dan jurnalis yang ditugaskan untuk meliput Gedung Putih di Washington, DC. Kumpulan jurnalis ini berasal dari berbagai media di seluruh Amerika Serikat, dengan sebagian besar surat kabar, majalah, dan jaringan televisi utama diwakili. Mereka secara kolektif mengajukan cerita menarik yang berkaitan dengan Gedung Putih, dan postingan tersebut umumnya dianggap sangat bergengsi. Koresponden yang meliput cara kerja legislatif disebut koresponden Kongres.
Bentuk modern dari Korps Pers Gedung Putih muncul pada tahun 1930-an, ketika Presiden Franklin Roosevelt menyadari bahwa pers adalah media yang kuat, dan dia secara aktif bekerja untuk membuat Gedung Putih, dan Presiden, lebih layak diberitakan. Pada saat Perang Dunia Kedua, beberapa kantor berita mempertahankan staf penuh waktu Washington yang ditugaskan secara khusus ke Gedung Putih. Para wartawan ini terkadang memiliki hubungan yang kontroversial dengan pemerintahan yang mereka liput, tetapi mereka telah menjadi bagian abadi dari lanskap Washington.
Wartawan di Korps Pers Gedung Putih diberi pengarahan oleh Sekretaris Pers, seorang pejabat Presiden yang menangani konferensi pers, pengarahan, dan materi publisitas lainnya untuk Gedung Putih. Sekretaris Pers secara berkala mengadakan pertemuan dengan pers untuk membahas sikap pemerintah terhadap isu-isu terkini, atau untuk membuat pengumuman. Pada pertemuan-pertemuan ini, Korps Pers Gedung Putih diizinkan untuk mengajukan pertanyaan, dan selama pengarahan penting, situasi terkadang bisa kacau karena sejumlah besar wartawan mengajukan pertanyaan mereka.
Konferensi pers formal di Gedung Putih disiarkan di televisi, dan kadang-kadang bisa melibatkan pejabat lain. Sekretaris Pers juga berinteraksi dengan pers secara informal, tetapi masih berdasarkan rekaman yang dapat direkam, tetapi tidak secara umum disiarkan di televisi. Sebagai juru bicara pemerintahan Presiden, Sekretaris Pers merupakan tokoh penting dalam pemerintahan Amerika.
Beberapa orang mengkritik Korps Pers Gedung Putih karena terlalu nyaman dengan pemerintah. Banyak kritikus percaya bahwa peran Korps Pers adalah menyediakan jurnalisme yang tajam, melihat di bawah permukaan pengumuman resmi dan siaran pers untuk rincian yang mungkin menarik bagi publik Amerika. Para kritikus ini terkadang menganggap laporan dari Gedung Putih kurang memuaskan. Beberapa pejabat Gedung Putih dipekerjakan secara khusus untuk merayu pers dengan harapan membangun citra yang baik di media, dan aktivitas mereka tentu saja memiliki pengaruh pada koresponden Gedung Putih.