Apa itu Kopolimer Acak?

Kopolimer acak adalah campuran dari dua rantai molekul berbeda yang digunakan dalam plastik untuk menciptakan sifat yang berbeda dibandingkan dengan jenis molekul tunggal. Polimer adalah rantai molekul yang disebut monomer yang secara kimiawi dihubungkan ke dalam struktur padat yang digunakan untuk mengemas produk. Kombinasi dua monomer adalah kopolimer acak jika tidak ada struktur yang konsisten atau teratur dari dua monomer, yang akan terjadi di bawah kondisi produksi tertentu.

Polypropylene adalah polimer umum yang digunakan dalam berbagai aplikasi plastik. Sebagai polimer murni, seringkali berwarna keruh atau seperti susu, yang mungkin tidak ideal untuk wadah makanan atau aplikasi lain. Itu juga dapat memiliki titik leleh yang lebih tinggi dari yang diinginkan untuk ekstrusi, yang membuat produk dengan melelehkan polimer dan memaksanya menjadi cetakan di bawah tekanan.

Membuat kopolimer acak polipropilen dengan polietilen mengubah struktur molekul plastik yang dihasilkan. Kondisi pengoperasian yang tepat akan menghasilkan polimer yang jernih, yang ideal untuk pengemasan makanan. Formulasi dapat dibuat dengan suhu leleh yang lebih rendah daripada polipropilena murni, yang dapat membantu dalam pembuatan.

Dua monomer perlu dicampur dalam pola yang tidak teratur atau acak untuk membuat kopolimer acak. Struktur kopolimer biasa cenderung lebih keras, dengan apa yang disebut struktur kristal. Pola molekul yang teratur ini dapat memberikan daya tahan yang buruk dalam kondisi dingin, atau membuat wadah yang tidak fleksibel.

Kemasan makanan plastik menjadi populer mulai pertengahan abad ke-20 karena permintaan konsumen akan makanan beku dan siap saji tumbuh pesat. Kemasan awal sering kali adalah nampan aluminium, tetapi penemuan oven microwave membuat aluminium menjadi masalah, karena tidak kompatibel karena logam dapat membuat busur listrik dan menyebabkan kebakaran dalam gelombang mikro. Plastik menjadi lebih umum untuk kemasan makanan dari semua jenis, dan secara bertahap menggantikan aluminium sebagai bahan kemasan yang disukai.

Pengemasan makanan beku merupakan masalah bagi polimer awal karena struktur kristal molekul yang teratur membuatnya rapuh saat dingin. Meningkatnya permintaan untuk nampan makanan beku dan wadah penyimpanan menyebabkan kopolimer acak, yang tetap fleksibel dan lebih tahan terhadap kerusakan pada suhu yang lebih rendah. Kemampuan untuk membuat kemasan yang transparan memungkinkan produsen untuk mengembangkan seluruh lini makanan beku yang dapat di-microwave dan disajikan. Kemasan ini dapat dibawa dari freezer ke microwave, bening sehingga makanan dapat terlihat di dalam kemasan saat dipanaskan, dan tahan terhadap suhu makanan yang tinggi.

Karena daur ulang logam dan plastik menjadi lebih umum di akhir abad ke-20, kebutuhan akan plastik yang dapat digunakan kembali menjadi lebih penting. Banyak produk kopolimer acak dilebur dan diekstrusi ke dalam bentuk kemasan aslinya, dan dapat dilebur kembali dan didaur ulang dengan relatif mudah. Ini menjadi penting karena harga bahan baku berbasis minyak bumi naik, memungkinkan produsen untuk mendaur ulang lebih banyak plastik dan mengurangi biaya.