Apa Itu Kopling Mesin Pemotong Rumput?

Kopling mesin pemotong rumput adalah alat pengaman yang menghentikan bilah agar tidak berputar saat mesin pemotong rumput masih hidup. Ini juga bisa menjadi masalah kenyamanan bagi operator. Pada mesin pemotong rumput yang lebih tua, kopling menghentikan roda agar tidak berputar sehingga operator dapat mengosongkan penangkap tanpa mematikan mesin.
Secara mekanis, kopling diperlukan setiap kali ada dua poros berputar yang perlu berputar pada kecepatan yang berbeda. Kopling bisa sangat rumit dan dapat ditemukan di semua jenis perangkat elektromekanis. Dalam kasus mesin pemotong rumput, kopling menyerupai sakelar hidup/mati yang cukup sederhana.

Baik poros yang terhubung ke mesin dan poros yang terhubung ke bilah memiliki pelat yang terpasang. Pelat poros mesin disebut roda gila. Saat kopling mesin pemotong rumput diaktifkan, roda gila dan pelat kopling ditekan bersama sehingga mesin memutar bilah. Hal ini dilakukan oleh pegas, tuas, hidrolik atau beberapa kombinasinya.

Ada juga kopling listrik. Ketika kopling mesin pemotong rumput dilepaskan, pelat kopling dipisahkan dari roda gila. Ini menyebabkan bilah berhenti.
Pada mesin pemotong rumput yang lebih tua, poros bilah dihubungkan ke poros penggerak mesin dengan roda gigi atau sabuk. Menggunakan kopling mesin pemotong rumput hanya menghubungkan mesin ke poros. Mesin pemotong rumput ini tidak perlu didorong, cukup diarahkan. Masalahnya adalah bilahnya terus berputar bahkan ketika mesin pemotong rumput dihentikan.

Beberapa mesin pemotong rumput putar hanya memiliki satu kopling, yaitu untuk mata pisau. Meski punya mesin, mereka harus didorong. Mesin pemotong rumput terbaik memiliki kopling yang menghubungkan mesin ke poros belakang dan kopling lain menghubungkan mesin ke bilah.
Ada juga kopling listrik. Ini umum di kedua mesin pemotong listrik kecil serta mesin pemotong bertenaga gas yang lebih besar dengan dua set pisau. Mereka disebut sebagai kopling power take-off (PTO).

Ketika kopling mesin pemotong rumput PTO diaktifkan, magnet dipindahkan ke posisinya di dalam kumparan. Ini menciptakan arus listrik yang melengkapi sirkuit antara mesin dan baling-baling. Ketika dilepaskan, magnet kembali ke posisinya di luar kumparan, dan rangkaian dikatakan putus. Tanpa rangkaian lengkap, tidak ada daya ke bilah.