Kopi luwak adalah salah satu jenis kopi. Itu terbuat dari biji kopi yang telah dimakan dan kemudian dikeluarkan oleh luwak biasa. Biji kopi mengalami proses di dalam luwak yang sebagian menyiapkan bijinya. Mereka hanya dapat ditemukan di wilayah Indonesia dan Filipina di mana terdapat perkebunan kopi dan luwak asli. Dianggap sebagai kopi termahal di dunia, biji kopi yang tidak biasa ini dikatakan menghasilkan kopi dengan rasa cokelat yang lembut dan sedikit pahit.
Musang palem biasa kadang-kadang disebut kucing luwak. Ini bukan kucing tetapi merupakan karnivora nokturnal yang berasal dari beberapa bagian Asia. Makanan mamalia ini terdiri dari serangga, hewan kecil, dan buah-buahan. Seperti banyak hewan pemakan buah, ia lebih suka buah yang sudah matang. Hal ini menyebabkan luwak sawit biasa memakan buah dari pohon kopi — buah kopi — yang matang dan siap dipanen.
Setelah luwak memakan buah kopi, mereka melewati saluran pencernaan hewan. Enzim pencernaan mengikis lapisan luar buah, memperlihatkan lapisan endokarp biji kopi yang keras. Proses pencernaan juga memfermentasi sebagian biji kopi. Akhirnya, biji kopi kopi luwak dikeluarkan melalui kotoran luwak, di mana mereka dikumpulkan oleh pemanen lokal. Pemanen memisahkan biji kopi dari kotoran, membersihkan biji, dan membuang kulit terluar sebelum memanggangnya.
Biji kopi konvensional memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan biji kopi kopi luwak. Protein adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kepahitan kopi. Kopi yang diseduh dari biji ini juga memiliki keasaman yang lebih rendah dibandingkan kopi konvensional. Kandungan protein yang lebih rendah, keasaman yang lebih rendah, dan keadaan biji kopi yang terfermentasi sebagian menghasilkan rasa kopi luwak yang khas dan halus. Rasa yang khas serta proses pembuatan biji kopi inilah yang membuat kopi ini menjadi sangat mahal.
Kebutuhan biji kopi untuk melakukan perjalanan melalui sistem pencernaan luwak sawit biasa berarti sangat tidak mungkin kopi ini akan dapat diproduksi dalam skala besar secara komersial. Penelitian telah dilakukan untuk mencoba mereproduksi kopi ini menggunakan cara buatan dan dengan memasukkan biji kopi ke dalam enzim pencernaan. Eksperimen sejauh ini tidak dapat dipercaya untuk menduplikasi rasa unik kopi ini. Kopi tersedia secara lokal di daerah di mana kopi itu dipanen dan di beberapa kedai kopi khusus.