Konversi inventaris adalah tindakan mengubah produk perusahaan, atau inventaris, menjadi barang dagangan yang terjual, dan tingkat konversi inventaris adalah tingkat penjualan inventaris. Ini adalah nilai yang signifikan, terutama untuk bisnis ritel, yang seringkali perlu dengan cepat menyerahkan inventaris mereka. Periode konversi persediaan menunjukkan jumlah hari persediaan disimpan sebelum dijual dan diganti. Ini penting bagi pengecer yang bertujuan untuk menyerahkan stok mereka dengan cepat atau perlu merencanakan pembelian dan inventaris. Periode konversi persediaan dapat ditemukan dengan menghitung rasio perputaran persediaan, yang menunjukkan berapa kali persediaan diserahkan selama setahun.
Mengetahui berapa harga barang yang telah terjual, seseorang dapat mengambil angka itu dan membaginya dengan persediaan rata-rata tahun itu. Angka yang dihasilkan akan menjadi rasio perputaran persediaan. Penggunaan angka perputaran rata-rata memastikan bahwa angka yang dihasilkan memungkinkan adanya variasi musiman dalam tingkat persediaan. Hasil perhitungan ini menunjukkan berapa kali, rata-rata, persediaan telah dibalik selama periode akuntansi. Pengecer mungkin menganggap ini berguna, terutama jika diterapkan pada lini atau kategori produk individual, karena ini dapat menunjukkan kemungkinan kehilangan persediaan melalui keusangan atau penurunan produk dari waktu ke waktu.
Setelah pengecer mengetahui rasio perputaran persediaan, jumlah hari rata-rata di mana persediaan disimpan dapat dihitung. Jumlah hari dalam periode keseluruhan, seperti satu tahun, dibagi dengan rasio yang baru ditentukan. Misalnya, jika persediaan dibalik 10 kali selama setahun, maka setiap item persediaan disimpan rata-rata 36.5 hari dengan dasar ada 365 hari dalam setahun.
Tergantung pada jenis barang di mana perusahaan berurusan, tingkat konversi persediaan yang lambat mungkin merupakan tanda potensi masalah likuiditas. Tingkat konversi persediaan yang diperlukan kemungkinan akan sangat berbeda untuk toko furnitur mewah dibandingkan dengan supermarket atau outlet barang konsumen yang bergerak cepat serupa. Gerai ritel selalu harus mempertimbangkan kebutuhan untuk menjaga persediaan serendah mungkin dan menyeimbangkannya dengan kebutuhan untuk memasok barang ke pelanggan sesuai permintaan dan menghindari waktu tunggu.
Tingkat konversi persediaan untuk setiap produk atau kategori adalah panduan untuk kebijakan pembelian di masa mendatang untuk produk tersebut. Rata-rata tingkat perputaran persediaan saja tidak akan menjadi panduan yang cukup, karena perusahaan harus merencanakan ke depan untuk lonjakan permintaan yang dihasilkan dari liburan dan festival. Perbandingan perputaran persediaan barang dari waktu ke waktu dapat memberikan indikasi perubahan selera konsumen. Teknologi modern seperti ID frekuensi radio memungkinkan grosir dan pengecer untuk memeriksa dengan sangat akurat tingkat stok di gudang dan di toko-toko dan memungkinkan bisnis ini untuk menyempurnakan kebijakan pembelian mereka.