Kontrol padatan mengacu pada teknik pengeboran sumur yang digunakan untuk menyediakan cairan pengeboran ke rig pengeboran sumur dalam dan untuk membersihkan cairan ini untuk penggunaan lebih lanjut. Teknik ini sering disebut mud drilling karena menggunakan aliran air dan lumpur untuk mengeluarkan padatan dari lubang bor dan mendinginkan peralatan rig pengeboran. Cairan pemboran ini juga memfasilitasi tekanan hidrostatik yang diperlukan untuk mencegah masuknya cairan formasi alami ke dalam lubang bor. Teknik ini telah meningkatkan keamanan proses pengeboran sumur sekaligus menjadikan pengeboran eksploratif sebagai pilihan yang hemat biaya.
Proses pengeboran sumur dan metode pengendalian padatan telah melihat berbagai evolusi dari waktu ke waktu. Dari lubang pembuangan padatan yang dikendalikan gravitasi sederhana hingga sistem kontrol padatan mekanis yang kompleks, berbagai teknik dan peralatan yang digunakan untuk menghilangkan padatan dari cairan pengeboran telah memungkinkan pengeboran lumpur. Dengan terciptanya langkah-langkah pengendalian padatan, pengeboran bor menjadi jauh lebih ekonomis karena solusi pengeboran digunakan kembali.
Salah satu penggunaan kontrol padatan yang paling awal diketahui dalam proses pengeboran sumur yang terjadi pada akhir abad ke-19. Serangkaian lubang pengolahan digunakan untuk menangkap cairan pengeboran dari rig pengeboran sumur. Saat cairan berpindah dari satu lubang ke lubang berikutnya, itu dibiarkan mengendap. Gaya gravitasi menyebabkan padatan mengendap dari cairan. Cairan pengeboran kemudian dapat disalurkan ke stasiun pemompaan di mana ia dikirim ke peralatan pengeboran untuk digunakan kembali.
Sistem kontrol padatan awal ini digunakan sebagai metode utama sampai ditemukannya shale shaker pada tahun 1930-an. Shale shaker menggunakan serangkaian saringan yang semakin kecil untuk menyaring material yang dipotong dari cairan pengeboran. Beroperasi dengan prinsip yang sama seperti mesin sortir yang digunakan industri pertambangan kerikil, shale shaker menghilangkan serpihan dari cairan pengeboran menggunakan gravitasi dan getaran. Saat lumpur pengeboran melewati meja pengocok, getaran menyebabkan potongan yang lebih besar terguncang keluar dari larutan.
Shale shaker sering dipasangkan dengan peralatan pertambangan lain yang disebut hydrocyclone. Hidrosiklon digunakan dalam proses kontrol padatan untuk menyaring cairan pengeboran dengan gaya sentrifugal. Dengan menciptakan pusaran cairan pengeboran yang berputar-putar di dalam hidrosiklon, materi padat yang dibuat oleh proses pengeboran dipaksa ke dinding luar mesin. Padatan ini kemudian meluncur ke bawah ke saluran pembuangan mesin sementara cairan pengeboran yang sudah dibersihkan dipompa kembali ke peralatan pengeboran.