Apa itu Konservasi Tanah?

Konservasi tanah bertujuan untuk mencegah erosi yang cepat dan penggunaan tanah yang berlebihan. Sebagian besar pohon dan tanaman lain membutuhkan tanah untuk berkembang karena tanah menyediakan nutrisi. Konservasi tanah melibatkan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan tanah secara umum melalui berbagai praktik termasuk penanaman pohon, rotasi tanaman, dan pengolahan tanah.

Tanah terkikis cukup cepat dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk berkembang secara alami. Efek merugikan dari pelapukan dan erosi dapat dikelola melalui konservasi tanah sekalipun. Tanah yang miskin nutrisi tidak mendorong pertumbuhan vegetatif yang kuat seperti tanah yang kaya nutrisi. Konservasi tanah yang baik berkontribusi pada hasil panen yang lebih baik, tanah yang diperkaya, dan lingkungan yang seimbang. Konservasi tanah sangat penting di negara-negara dengan ekonomi berbasis pertanian di mana seluruh populasi bergantung pada keberhasilan tanaman.

Menanam pohon adalah salah satu metode konservasi tanah yang paling umum. Saat pohon dewasa, mereka menumbuhkan akar yang dalam, yang menstabilkan tanah dan membantu mencegah erosi tanah. Pepohonan, tanaman, dan vegetasi lainnya juga bertindak sebagai penahan angin, sehingga angin sulit untuk memindahkan tanah di bawahnya.

Rotasi tanaman juga merupakan cara yang efektif untuk konservasi tanah. Budidaya tanaman yang sama untuk beberapa musim berturut-turut dapat menyebabkan patogen dengan cepat menumpuk di tanah. Rotasi tanaman melibatkan menanam tanaman yang berbeda di area tertentu di seluruh musim tanam. Praktik ini meningkatkan kesuburan dan struktur tanah secara keseluruhan. Ini juga mengekang penumpukan patogen dan membantu mencegah penipisan nutrisi yang cepat.

Teras di medan berbukit membantu mencegah tanah tersapu ke bawah saat hujan turun. Praktek pembajakan kontur melibatkan pembajakan melintasi garis kontur lereng untuk memperlambat limpasan air dan mencegah tanah terhanyut. Terlalu banyak air bisa menjadi malapetaka bagi tanah tetapi terlalu sedikit air menyebabkan erosi. Menyiram tanah kering adalah cara mudah untuk mencegah erosi tanah oleh angin.

Mengolah melibatkan membajak dan mempersiapkan tanah untuk pertanian. Seiring waktu, proses berulang ini dapat membuat tanah terlalu padat untuk mendukung organisme apa pun termasuk cacing tanah, yang membantu menganginkan dan memperbaiki tanah. Pertanian tanpa pengolahan adalah cara yang relatif efektif untuk konservasi tanah dan masih dapat menghasilkan hasil panen yang melimpah.

Mempertahankan tanah itu sendiri mungkin merupakan cara yang paling efektif untuk konservasi tanah. Hujan asam dan polutan basa atau asam dapat secara dramatis mempengaruhi tingkat pH tanah. Ketersediaan hara dalam tanah sangat dipengaruhi oleh tingkat pH. Manajemen salinitas memastikan bahwa tanah tidak menumpuk garam dalam jumlah berlebihan. Tanah dengan konsentrasi garam yang tinggi menghambat pertumbuhan vegetatif, berkontribusi terhadap erosi tanah.