Apa itu Konservasi Sumber Daya Laut?

Konservasi sumber daya laut bertujuan untuk melindungi dan memulihkan kehidupan laut, ekosistem, dan habitat yang terancam. Upaya yang dilakukan oleh lembaga konservasi termasuk mempromosikan penangkapan ikan yang berkelanjutan, melestarikan habitat pesisir dan lahan basah, dan memberlakukan undang-undang untuk mengatur dan melestarikan sumber daya yang berharga. Konservasi sumber daya laut dapat meningkatkan peluang rekreasi, bersama dengan mempertahankan ekonomi di seluruh dunia yang bergantung pada laut untuk makanan.

Ilmuwan yang mempelajari konservasi sumber daya laut menggunakan rumus untuk menentukan populasi berbagai spesies ikan, sumber protein penting di beberapa negara. Para peneliti melihat bagaimana ikan bermigrasi dan efek pemanasan global pada lingkungan laut. Penangkapan ikan ilegal di lautan tertentu juga menjadi faktor dalam studi tentang spesies yang terancam atau hampir punah. Suatu spesies mungkin terdaftar sebagai terancam atau hampir punah ketika tidak dapat bereproduksi cukup cepat untuk memenuhi permintaan konsumen.

Konservasi sumber daya laut dapat mengatasi kegiatan penambangan di dasar laut. Garam, besi, tembaga, mangan, intan, dan mineral lainnya dapat ditemukan di perairan dalam, yang biasanya dikeruk. Kegiatan ini dapat merusak ekosistem dengan mengganggu sedimen di dasar laut. Ketika lanau terganggu, itu bisa membunuh plankton dan menyebarkan puing-puing logam ke dalam air.

Upaya konservasi juga mengatasi hilangnya habitat di wilayah pesisir. Daerah-daerah ini mungkin dirugikan oleh limbah yang dibuang ke air, yang menghasilkan terlalu banyak nutrisi, mengganggu rantai makanan dengan mengubah kadar oksigen. Peningkatan tingkat nutrisi dapat menyebabkan produksi alga berlebih, yang pada gilirannya dapat membunuh kehidupan laut.

Kegiatan konstruksi juga dapat merusak tempat bersarang dan berkembang biak burung dan spesies laut lainnya. Studi konservasi sumber daya laut juga menganalisis dampak pariwisata dan rekreasi bagi masyarakat pesisir, serta rusaknya pohon bakau akibat bencana alam. Kelompok konservasi biasanya membuat rencana jangka panjang untuk memulihkan daerah yang rusak ini.

Kekhawatiran yang berkembang dari upaya konservasi laut berpusat pada jumlah plastik dan sampah lainnya yang dibuang ke lautan. Produk limbah ini mengganggu ekosistem dan menjebak kehidupan laut. Konservasi sumber daya laut dapat bekerja untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang dari kapal dan tongkang atau ditinggalkan di pantai, di mana sampah tersebut dapat terbawa ke laut.

Sumber daya laut terbagi dalam tiga kategori yang terdiri dari energi, mineral, dan organisme hidup. Praktik konservasi sumber daya laut bergantung pada dukungan internasional untuk mengatasi bentangan laut yang luas. Hukum internasional dan regional biasanya mengatur kegiatan pertambangan, pengeboran minyak, dan penangkapan ikan.