Apa itu Konservasi Lumba-lumba?

Sejumlah besar hewan laut merasakan dampak dari manusia karena hewan-hewan ini berjuang untuk bertahan hidup dalam menghadapi penangkapan ikan yang berlebihan dan perusakan habitat. Ini berlaku untuk banyak spesies yang berbeda, termasuk berbagai jenis lumba-lumba. Untuk menyelamatkan hewan-hewan ini dan untuk memastikan mereka akan berkembang di masa depan, banyak kelompok orang bekerja untuk konservasi lumba-lumba. Organisasi-organisasi ini berusaha untuk melindungi lumba-lumba dan lingkungan perairan mereka.

Salah satu langkah penting menuju konservasi lumba-lumba adalah diberlakukannya Marine Mammal Protection Act (MMPA) oleh Amerika Serikat pada tahun 1972. Tindakan ini memberikan perlindungan bagi semua mamalia laut di perairan AS. Tindakan ini tidak hanya melarang menyakiti mamalia laut, tetapi juga melarang melecehkan, menyentuh, atau mendekati mereka di alam liar. Ini membantu memastikan bahwa lumba-lumba dan mamalia laut lainnya dapat hidup bebas dan aman di perairan sekitar Amerika Serikat.

MMPA tidak melampaui perairan teritorial AS. Ada organisasi lain yang bekerja untuk konservasi lumba-lumba dan untuk perlindungan paus dan semua mamalia laut di perairan internasional. Komisi Penangkapan Ikan Paus Internasional (IWC) ada untuk melindungi paus sebagai sumber daya alam dunia, tetapi juga mencoba untuk mengidentifikasi dan mengatasi ancaman terhadap cetacea lain, termasuk lumba-lumba.

Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam dan Sumber Daya Alam (IUCN) adalah kelompok internasional yang besar. Organisasi ini menjalankan berbagai proyek yang bertujuan untuk bekerja dengan nelayan dan penduduk pesisir untuk membantu melestarikan spesies laut yang berbeda. Salah satu upaya penting adalah mengurangi jumlah kematian lumba-lumba karena terjerat dalam jaring ikan komersial.

Pemanfaatan daerah yang juga digunakan lumba-lumba untuk berburu, berkembang biak dan beristirahat merupakan ancaman bagi habitat hewan. Bahkan ketika masalahnya tidak disengaja, lumba-lumba dan mamalia laut lainnya terluka dan sakit oleh hal-hal seperti baling-baling kapal, kotoran dan tumpahan minyak. Kebisingan dari berbagai aktivitas manusia juga dapat mengganggu kehidupan normal mamalia laut. Hal ini terutama berlaku untuk lumba-lumba dan paus yang bergantung pada sistem sonar mereka untuk bertahan hidup.

Kelompok yang mengadvokasi konservasi lumba-lumba bersikeras bahwa manusia harus mengurangi atau menghilangkan gangguan terhadap lingkungan laut untuk memungkinkan hewan hidup lebih normal. Ketika mereka terluka, tidak dapat berburu atau tidak dapat beristirahat dengan baik, jumlah mamalia laut mulai berkurang. Jika hewan-hewan ini ingin bertahan hidup dari manusia di banyak negara, tidak hanya beberapa, perlu memperhatikan konservasi lumba-lumba dengan serius dan bekerja untuk melindungi mereka.