Apa Itu Konser Seruling?

Konser seruling adalah karya untuk seruling tunggal dan iringan instrumental seperti orkestra. Konser seruling pertama kali ditulis pada Zaman Barok dan terus menjadi bagian dari keluaran komposer di era modern. Konser seruling biasanya ditulis dalam tiga atau empat gerakan, mengandung setidaknya satu gerakan lambat. Bagian seruling umumnya ditulis sebagai kontras dengan orkestra, dengan suara instrumen solo yang berbeda dan orkestra berbentuk dialog di mana seruling dapat bergerak dengan atau melawan iringan.

Seruling adalah alat musik dalam keluarga alat musik tiup kayu. Suara khasnya yang halus diciptakan oleh aliran udara melintasi lubang di instrumen, sehingga menimbulkan getaran udara di lubang tersebut. Suaranya kontras dengan suara yang lebih tajam dari instrumen buluh seperti oboe. Beberapa jenis seruling dirancang untuk ditiup dari satu ujung, tetapi seruling konser Barat ditiup oleh pemain suling menggunakan lubang di sisi seruling.

Banyak konserto seruling ditulis pada Periode Barok, dan karya-karya komposer seperti Antonio Vivaldi dan Johann Joachim Quantz adalah bagian dari repertoar banyak pemain modern. Pada akhir Periode Barok, sejumlah konserto seruling ditulis oleh Carl Philipp Emanuel Bach, yang menulis musik seruling untuk Frederick Agung dari Jerman. Salah satu konserto seruling paling terkenal dari periode klasik adalah konserto seruling Wolfgang Amadeus Mozart No. 1 di G mayor. Karya ini terdiri dari tiga gerakan, dan gerakan kedua Adagio-nya memberikan kendali penuh pada kualitas ekspresif seruling. Mozart menulis flute concerto No. 2 di D mayor untuk oboe tetapi kemudian dia mengadaptasinya untuk ditampilkan sebagai flute concerto; itu adalah bagian dari repertoar banyak orkestra modern.

Konser seruling dari abad ke-20 dan ke-21 menawarkan berbagai gaya dan pendekatan yang kontras, dan jumlah gerakannya berkisar dari dua hingga lima. Konser seruling Carl Nielsen, yang ditulis pada tahun 1926, adalah karya panjang dalam dua gerakan, yang pertama bergaya simfoni sedangkan yang kedua lebih dramatis sifatnya. Konser ini menampilkan dialog antara seruling dan instrumen lainnya, termasuk instrumen tiup kayu lainnya. Konser seruling yang ditulis oleh Christopher Rouse pada tahun 1993 terdiri dari lima gerakan dan berisi referensi ke musik Celtic; ia memiliki elegi sebagai gerakan sentralnya. Pada abad ke-21, konserto seruling oleh Kalevi Aho memungkinkan jangkauan dan keahlian seruling ditampilkan sambil mempertahankan nuansa liris dan suasana khas komposer.