Konseling pernikahan yang alkitabiah adalah jenis konseling pernikahan yang banyak menggunakan kepercayaan spiritual Kristen dan kitab suci Alkitab. Orang Kristen biasanya percaya bahwa pernikahan adalah perjanjian yang suci dan tidak dapat dilanggar antara seorang wanita, seorang pria, dan Tuhan. Pasangan dalam kekristenan umumnya didorong untuk mencintai, menghormati, dan mendukung satu sama lain secara rohani, serta dalam semua cara lainnya. Kebanyakan orang Kristen juga mengandalkan kitab suci dari Alkitab Kristen untuk bimbingan hidup dan nasihat moral. Oleh karena itu, konseling pernikahan yang alkitabiah umumnya mengacu pada bagian-bagian tertentu dari Alkitab Kristen, serta kepercayaan Kristen tentang pernikahan, untuk membantu pasangan menyelesaikan perbedaan mereka dan belajar untuk memperbaiki hubungan perkawinan mereka yang bermasalah.
Beberapa teknik konseling pernikahan yang alkitabiah mirip dengan teknik konseling pernikahan sekuler. Konselor seperti itu biasanya akan mendorong pasangan untuk memperlakukan satu sama lain dengan hormat dengan menghindari pelecehan dan pelecehan verbal. Mereka akan sering membantu pasangan untuk memahami sudut pandang satu sama lain. Penasihat pernikahan yang alkitabiah biasanya akan bekerja untuk membantu masing-masing pasangan melihat perilaku mereka sendiri dan pasangannya dengan jelas. Mereka umumnya akan mendorong pasangan untuk membina keintiman melalui kasih sayang dan mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih kuat.
Sebagian besar praktisi konseling pernikahan yang alkitabiah akan menambahkan keyakinan dan praktik spiritual Kristen ke dalam teknik ini, yang pada umumnya membuat konseling semacam itu berbeda dari rekan sekulernya. Konselor pernikahan Kristen biasanya akan mendorong pasangan untuk saling mendoakan dan menyelesaikan masalah pernikahan, karena banyak orang Kristen menganggap Tuhan sebagai tipe pasangan dalam pernikahan. Konselor pernikahan yang alkitabiah akan sering memberikan nasihat kepada pasangan yang diambil dari kitab suci Alkitab. Tulisan suci ini berisi banyak bagian yang dapat ditafsirkan sebagai berhubungan dengan hubungan interpersonal dan pernikahan yang lebih baik. Keyakinan Kristen tentang pernikahan dan tujuannya biasanya akan menjadi bagian sentral dari terapi.
Pendukung jenis konseling ini umumnya percaya bahwa konseling ini cocok untuk kebutuhan khusus pernikahan Kristen. Suami dan istri Kristen biasanya diharapkan untuk saling mencintai dan menghormati, dan saling mendukung dalam keyakinan dan praktik spiritual. Perceraian dan perpisahan tidak disukai di antara banyak cabang agama Kristen, sehingga pasangan biasanya didorong untuk menyelesaikan masalah perkawinan mereka, tidak peduli seberapa parahnya. Praktisi konseling pernikahan yang alkitabiah biasanya menerima banyak pelatihan yang sama dengan praktisi konseling pernikahan sekuler, meskipun mereka sering mendasarkan teknik terapeutik mereka pada ajaran Kristen.