Apa itu Kondroitin?

Chondroitin, juga dikenal sebagai chondroitin sulfate, adalah senyawa alami yang ditemukan di tulang rawan. Ketika diminum sebagai suplemen, itu dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan sendi dengan menangkal efek enzim yang merusak, meningkatkan retensi air, dan meningkatkan sifat elastis tulang rawan.

Pendukung mengonsumsi kondroitin sebagai suplemen makanan menunjukkan penelitian yang menemukan bahwa itu meredakan gejala osteoartritis, suatu bentuk penyakit sendi degeneratif, yang biasanya disebut orang sebagai radang sendi. Banyak dari penelitian ini menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen sama efektifnya untuk mengobati rasa sakit yang disebabkan oleh radang sendi seperti halnya mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).

Orang yang menggunakan kondroitin untuk meredakan osteoartritis di lutut dan pinggul mereka mungkin menemukan bahwa rasa sakit mereka berkurang dan mereka dapat bergerak lebih bebas, tetapi sejauh ini tidak ada bukti kuat bahwa meminumnya benar-benar membangun kembali tulang rawan yang rusak. Studi sedang dilakukan sekarang untuk menentukan apakah senyawa tersebut hanya meredakan gejala radang sendi atau benar-benar menghasilkan tulang rawan baru. Sampai sekarang, tidak ada bukti empiris yang menunjukkan bahwa itu juga efektif untuk radang sendi di tangan, jari, atau punggung.

Para ilmuwan yang telah mempelajari kondroitin telah menyadari bahwa tubuh mampu menyerap sebanyak 15% ketika dikonsumsi sebagai suplemen makanan. Dosis harian yang direkomendasikan bagi mereka yang mengonsumsi suplemen adalah 400-600 mg tiga kali sehari. Sering kali, dikombinasikan dengan glukosamin sulfat, senyawa lain yang dipuji karena manfaat tulang rawannya, atau dengan vitamin penting lainnya yang dapat membantu kesehatan yang baik secara keseluruhan.

Menurut beberapa hasil penelitian, ada beberapa dampak buruk dari penggunaan kondroitin, dan aman untuk dikonsumsi bersamaan dengan pereda nyeri dan obat resep radang sendi lainnya. Contoh iritasi perut ringan telah dilaporkan dalam beberapa kasus. Orang yang mengharapkan bantuan sendi harus bersabar begitu mereka memulai rejimen; hasilnya bisa memakan waktu hingga dua bulan untuk terlihat.

Sebagian besar kondroitin saat ini diproduksi secara sintetis, tetapi beberapa diekstraksi dari tulang rawan hiu atau trakea sapi. Bentuk sintetik direkomendasikan karena dosis dan keamanannya lebih mudah dikontrol.

Food and Drug Administration AS belum mengevaluasi atau menyetujui kondroitin. Penentang menggunakannya sebagai suplemen makanan mengatakan bahwa itu tidak bekerja untuk sebanyak 50% dari pasien studi kasus, dan molekulnya terlalu besar untuk diserap tubuh.