Apa itu Komunikasi Adaptif? (dengan gambar)

Komunikasi adaptif adalah bentuk komunikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan seseorang. Ini dirancang untuk memberi orang kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain bahkan jika mereka tidak dapat terlibat dalam komunikasi lisan. Meskipun banyak orang paling akrab dan nyaman dengan komunikasi lisan, ada beberapa alasan mengapa hal itu tidak selalu menjadi pilihan, termasuk gangguan kognitif, kondisi bawaan, cedera otak, dan sebagainya. Menyediakan orang dengan komunikasi adaptif dapat memberdayakan mereka dan memberi mereka rasa kemandirian.

Salah satu bentuk komunikasi adaptif yang mungkin akrab dengan orang adalah bahasa isyarat, yang digunakan oleh orang-orang yang tuli, sulit mendengar, atau tidak dapat berbicara. Bahasa isyarat juga digunakan oleh orang-orang dengan gangguan bicara, seperti korban stroke yang mengalami kesulitan berbicara, dan mungkin juga menjadi bagian dari sistem komunikasi yang digunakan oleh orang-orang dengan gangguan kognitif. Seseorang dengan disabilitas perkembangan, misalnya, dapat mengintegrasikan tanda ke dalam metode komunikasinya.

Bentuk lain dari komunikasi adaptif termasuk program komputer dimana orang dapat berinteraksi untuk berkomunikasi. Mengobrol, misalnya, adalah bentuk dari jenis komunikasi ini, seperti halnya program komputer yang dapat digunakan untuk menghasilkan suara elektronik, atau program yang bersifat visual, memungkinkan pengguna untuk memilih gambar yang mewakili konsep untuk dikomunikasikan. Demikian pula, buku-buku komunikasi, papan surat, dan sebagainya dapat digunakan dengan cara ini.

Bagi orang yang buta huruf atau tidak melek huruf, komunikasi adaptif bisa sangat berharga. Bentuk komunikasi ini juga bermanfaat bagi orang-orang dengan perbedaan kognitif yang mungkin merasa komunikasi lisan sulit dipahami, membuat frustrasi, atau membatasi. Orang juga dapat merancang sistem komunikasi mereka sendiri, bekerja dengan anggota keluarga, teman, dan pembantu untuk mengembangkan sistem yang nyaman bagi mereka. Sistem dapat mencakup gerakan fisik, bahasa isyarat, menggambar, menunjuk ke gambar, dan banyak teknik lainnya.

Mempelajari komunikasi adaptif terkadang dapat menjadi tantangan bagi orang yang terbiasa dengan komunikasi lisan. Ini bisa jadi sulit bagi orang yang sedang mengembangkan metode komunikasi untuk mengkompensasi cedera dan masalah lain yang menghambat bicara, dan untuk orang yang bekerja sebagai pengasuh bagi orang yang menggunakan komunikasi adaptif. Yang penting untuk diingat adalah bahwa sistem dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan individu, dan meluangkan waktu untuk membuat sistem komunikasi dapat membuka pintu bagi orang-orang yang mengalami kesulitan berkomunikasi. Secara historis, orang yang tidak bisa atau tidak mau berbicara sering kali dipinggirkan oleh masyarakat, tetapi studi tentang komunikasi adaptif menunjukkan bahwa ketika disediakan sistem komunikasi, kebanyakan orang setidaknya akan mencoba berkomunikasi.