Kompetensi kerja berkaitan dengan demonstrasi berbagai keterampilan, bakat, dan tingkat kinerja karena terkait dengan posisi atau pekerjaan tertentu dalam sebuah perusahaan. Ada beberapa cara untuk mengevaluasi kompetensi untuk suatu pekerjaan, berdasarkan pada tingkat aktivitas atau kinerja apa yang dianggap dapat diterima dalam suatu organisasi. Berikut adalah beberapa contoh kriteria yang sering dikaitkan dengan evaluasi kompetensi kerja.
Kadang-kadang disebut sebagai kompetensi peran, kompetensi kerja pada dasarnya dievaluasi dari awal siklus kerja dan berlanjut sampai akhir keadaan kerja. Ketika calon karyawan sedang dipertimbangkan, perusahaan akan berusaha untuk mengevaluasi dengan baik tingkat kompetensi individu, yang berkaitan dengan posisi yang perlu diisi. Ini berarti melihat kredensial pendidikan calon karyawan, serta riwayat pekerjaan masa lalu.
Berdasarkan informasi dasar ini, adalah mungkin untuk memastikan kelangsungan diskusi dengan prospek. Namun, jika penyelidikan terhadap faktor-faktor ini menunjukkan bahwa prospek tidak memiliki jenis keterampilan yang dibutuhkan untuk tingkat kompetensi yang dapat diterima, maka perusahaan dapat menolak lamaran dan memfokuskan pencarian ke arah lain.
Bahkan untuk karyawan yang ada, evaluasi kompetensi peran yang berkelanjutan adalah penting. Untuk tujuan ini, banyak pengusaha memiliki proses untuk evaluasi kinerja karyawan secara berkala. Secara umum, ini akan mencakup melihat efisiensi umum di tempat kerja, penerapan pengetahuan yang tepat terkait dengan posisi, ketepatan waktu, dan seringkali kemampuan untuk bekerja secara efektif dengan karyawan lain. Proses evaluasi kompetensi kerja yang berkelanjutan ini membantu pemberi kerja dan karyawan. Akibatnya, pemberi kerja dapat mengidentifikasi keterampilan terpendam yang dapat dikembangkan untuk kepentingan terbaik perusahaan. Karyawan mendapat manfaat karena kualitas pekerjaan yang dilakukan diakui, dan peluang untuk kemajuan mungkin akan datang.
Karena kompetensi kerja mencakup faktor-faktor seperti efisiensi, ketepatan waktu, dan kemampuan untuk bekerja dengan baik dengan orang lain, kompetensi tersebut memberikan indikator penting apakah seorang karyawan harus diberi penghargaan atas kinerja yang sangat baik, dibantu untuk meningkatkan keterampilan di beberapa bidang, atau mengakhiri hubungan kerja sama sekali. Memahami hubungan antara kompetensi dan keahlian individu sangat penting jika orang yang tepat akan ditempatkan dalam lingkungan kerja yang benar. Ketika kompetensi kerja dievaluasi dengan benar, baik pemberi kerja maupun karyawan mendapatkan keuntungan. Ketika kompetensi untuk suatu pekerjaan tidak dievaluasi dengan benar, hasil akhirnya seringkali negatif baik bagi perusahaan maupun karyawan.