Apa itu Kolostrum?

Kolostrum adalah zat khusus yang dikeluarkan oleh semua mamalia betina dalam beberapa hari terakhir kehamilan dan selama beberapa hari pertama kehidupan bayi. Kolostrum merupakan bagian yang sangat penting dari nutrisi awal untuk hewan muda, dan hewan yang tidak menerima kolostrum pada hari-hari pertama kehidupannya dapat mengalami gangguan kesehatan. Selain menjadi bagian penting dari makanan hewan muda, bahan ini juga digunakan dalam penelitian medis dan pengobatan tradisional di beberapa wilayah di dunia.

Sekilas, kolostrum terlihat seperti susu, tetapi jauh lebih kental, dan warnanya kekuningan hingga oranye. Ini sangat kaya akan protein, mineral, dan antibodi, semua zat yang penting untuk perkembangan hewan muda. Kolostrum juga rendah lemak, karena sistem pencernaan hewan yang baru lahir tidak dapat menangani lemak dalam jumlah tinggi. Karena bayi baru lahir memiliki kapasitas perut yang sangat kecil, kolostrum penting, karena jauh lebih kaya daripada susu; untuk mendapatkan nutrisi yang sama dari susu biasa, bayi harus minum lebih banyak, yang berpotensi merusak lambung.

Zat kaya ini memberikan nutrisi terkonsentrasi ke tubuh muda yang berkembang pesat, menyiapkan hewan untuk awal yang sehat dalam hidup. Ini juga memiliki efek pencahar ringan, mendorong hewan untuk buang air besar yang membantu mengekspresikan zat yang telah menumpuk di dalam tubuh selama kehamilan. Setelah beberapa hari menyusui secara teratur, payudara mulai memproduksi ASI secara teratur, bukan kolostrum.

Zat ini disebut juga sebagai foremilk, first milk, immune milk, atau beestings. Dalam kasus di mana seekor hewan tidak dapat menghasilkan kolostrum, pengasuh manusia dapat menggunakan kolostrum dari hewan lain, atau versi sintetis yang dirancang untuk meniru kolostrum asli. Tanpa kolostrum, hewan berpotensi rentan terhadap infeksi, karena kekurangan antibodi, dan mungkin mengalami pertumbuhan terhambat akibat nutrisi yang tidak memadai.

Bayi hewan sering menyusu dalam beberapa menit setelah dilahirkan, seperti yang diketahui oleh siapa pun yang pernah hadir saat kelahiran hewan muda. Dalam kasus di mana seekor hewan terlalu lemah untuk disusui, pengasuh dapat memberinya susu botol sampai ia tumbuh cukup kuat untuk menyusui sendiri, memastikan bahwa ia mendapat dosis kolostrum yang diperlukan.

Dalam pengobatan medis, beberapa budaya telah menggunakan kolostrum untuk mengobati orang sakit, berteori bahwa nilai gizi yang tinggi dan antibodi yang berguna dapat bermanfaat. Kolostrum juga telah digunakan dalam penelitian biomedis untuk mengeksplorasi pembentukan antibodi dan untuk memikirkan teknik baru yang potensial untuk imunisasi yang dapat menggunakan dosis kolostrum, daripada vaksin.