Apa itu Kolorimetri?

Kolorimetri adalah analisis sampel kimia untuk mengumpulkan informasi tentang konsentrasinya. Ini melibatkan melewatkan cahaya melalui sampel dan mengukur berapa banyak yang diserap oleh larutan, menggunakan peralatan seperti spektrofotometer untuk mengukur setepat mungkin. Teknik ini mungkin salah satu dari beberapa tes yang dilakukan pada sampel untuk menentukan komposisinya, memeriksa kualitas dan kejelasan, atau menunjukkan prinsip-prinsip ilmiah di kelas. Produsen instrumen ilmiah menghasilkan berbagai instrumen untuk tujuan ini.

Sebelum sampel dapat diuji, peralatan perlu dikalibrasi untuk memastikannya berfungsi dengan baik. Seorang ahli kimia dapat memulai dengan solusi yang jelas untuk memeriksa cahaya yang menyimpang dan masalah lainnya. Botol berisi larutan dengan komposisi dan konsentrasi yang diketahui juga dapat digunakan sebagai sampel dasar atau referensi. Ini memungkinkan teknisi untuk memeriksa peralatan dan membuat penyesuaian yang diperlukan sebelum mereka mulai bekerja dengan sampel yang tidak diketahui atau dipertanyakan, untuk memastikan bahwa pengukuran akan akurat.

Untuk mengatur pengukuran kolorimetri, teknisi memasang botol atau gelas kimia di klip penahan dan melewatkan cahaya melaluinya. Filter harus digunakan pada cahaya untuk memilih panjang gelombang yang sesuai untuk larutan yang diberikan, berdasarkan warna. Peralatan mengukur jumlah cahaya yang diserap, memberikan informasi tentang konsentrasi larutan. Ini dapat dipetakan pada grafik, dan sejumlah rumus dapat digunakan dalam kolorimetri untuk mengubah data menjadi pengukuran yang bermakna.

Sampel mungkin berperilaku tak terduga. Mereka perlu dicampur dengan baik untuk memastikan larutan terdistribusi secara merata, atau penyerapan cahaya mungkin tidak merata. Selain itu, beberapa mungkin memiliki partikel material yang mengganggu pergerakan cahaya melalui sampel, dalam hal ini pengukuran mungkin juga tidak aktif. Teknisi dapat dengan cermat memeriksa sampel yang tidak diketahui sebelum pengujian untuk menentukan apakah sampel tersebut akan berperilaku konsisten dalam pengujian kolorimetri.

Istilah ini juga dapat digunakan untuk menggambarkan ilmu persepsi warna manusia. Dalam bentuk kolorimetri ini, peneliti memeriksa bagaimana orang memandang warna dan membedakan warna. Ini penting untuk aktivitas mulai dari mendesain monitor dengan resolusi yang sesuai hingga mempelajari tentang bagaimana orang buta warna memandang dunia di sekitar mereka. Berbagai peralatan dapat digunakan untuk mengukur intensitas dan distribusi warna untuk menentukan bagaimana orang dapat berinteraksi dengan lingkungan atau karya seni seperti lukisan atau foto.