Kolam bersalin adalah kolam air panas, seukuran bak mandi atau kolam renang anak, yang digunakan untuk bersalin. Melahirkan di air adalah praktik melahirkan bayi saat terendam air, praktik yang menurut para pendukungnya lebih sehat dan tidak menimbulkan stres bagi ibu dan bayinya. Seringkali, kolam bersalin digunakan di rumah, meskipun beberapa klinik dan rumah sakit memiliki kolam yang tersedia di tempat untuk ibu yang ingin menggunakannya. Kolam untuk melahirkan di air dapat dibeli atau disewa, baik dari pengecer online atau dari asosiasi kelahiran air setempat, bidan, atau doula.
Ada banyak jenis kolam bersalin. Beberapa ibu memilih untuk menghemat uang hanya dengan membeli kolam renang anak dan mengadaptasinya untuk digunakan sebagai kolam bersalin. Kolam yang dibuat khusus untuk water birth juga tersedia, biasanya dalam bentuk kolam kecil yang dapat ditiup, meskipun versi plastik keras juga tersedia. Beberapa kolam memiliki aksesori yang dapat diletakkan langsung di kepala faucet untuk memudahkan pengisian kolam. Fitur umum lainnya dari kolam bersalin adalah pemanas built-in, yang membantu menjaga suhu air di dalam kolam.
Banyak ibu yang percaya bahwa melahirkan di kolam bersalin lebih sehat untuk mereka dan bayinya. Pengalaman tersebut tidak terlalu membuat stres bagi bayi yang baru lahir karena hal itu meringankan mereka dari pengalaman menggelegar saat meninggalkan kehangatan rahim dan memasuki lingkungan yang dingin dan asing. Ini juga mengurangi stres bagi ibu yang melahirkan, karena melahirkan di kolam bersalin dikatakan lebih santai daripada pengalaman bersalin tradisional. Kehangatan air mengurangi nyeri otot yang dialami ibu, terutama nyeri di daerah punggung bawah, yang pada gilirannya mengurangi kebutuhan ibu akan anestesi epidural atau obat penghilang rasa sakit lainnya yang berpotensi membahayakan bayi.
Penting untuk diingat bahwa ada sejumlah masalah keamanan yang terkait dengan water birth. Kedalaman kolam bersalin terkadang dapat mencegah bidan memiliki akses yang baik ke ibu dan bayi baru lahir. Selain itu, karena kolam bersalin sering digunakan di lingkungan bersalin di rumah, kolam tersebut tidak selalu disterilkan dengan benar dan dapat menimbulkan risiko infeksi. Mungkin juga sulit bagi bidan atau dokter yang merawat untuk menentukan apakah ibu kehilangan terlalu banyak darah, karena setiap darah yang hilang akan berdifusi ke dalam air.