Apa itu Kodok Barat?

Katak barat pernah menjadi katak paling melimpah di Amerika Serikat bagian barat tetapi sejak itu menurun di banyak daerah. Mulai dari Kanada selatan, dan menyelam ke Meksiko utara, katak ini masih berlimpah di beberapa negara bagian di AS tetapi hampir menghilang dari yang lain. Nama ilmiah kodok barat adalah Bufo boreas.

Seperti kodok lainnya, kodok barat memiliki kutil di kulitnya. Kutil katak barat berukuran kecil, kira-kira melingkar, dan warna coklat kemerahan dikelilingi oleh garis-garis gelap yang hampir hitam. Kulitnya berwarna hijau tua atau coklat. Tidak seperti beberapa amfibi, kodok barat memiliki pupil horizontal.

Hidup di berbagai habitat, kodok barat dapat ditemukan di mana saja mulai dari padang rumput hingga rawa-rawa, dari lahan basah pegunungan hingga mata air gurun. Kemampuan beradaptasi habitat yang serbaguna ini adalah salah satu alasan mengapa mereka begitu melimpah di masa lalu. Kodok ini menggali liang atau menggunakan liang mamalia kecil yang ditinggalkan untuk hibernasi di bulan-bulan yang lebih dingin.

Meskipun kodok barat hidup di darat, ia berkembang biak di air. Sebagian besar kodok umumnya hidup di dekat perairan, tetapi spesies ini dapat bermigrasi hingga 2.5 mil (4 km) ke tempat berkembang biak. Telur diletakkan di air dangkal. Kecebong muncul pada bulan Mei hingga September dan membutuhkan waktu setidaknya dua bulan untuk matang menjadi katak. Periode metamorfosis kelompok kecebong sangat bervariasi dan bergantung pada suhu air tempat mereka tinggal: semakin hangat air, semakin cepat berudu tumbuh.

Kodok barat kebanyakan memakan serangga. Laba-laba, semut, kaki seribu, kaki panjang ayah, dan kumbang adalah makanan mereka yang biasa. Mereka mungkin juga memakan udang karang, siput, atau cacing tanah. Berbagai macam hewan memangsa kodok ini, termasuk mamalia dari semua ukuran, serta burung.

Meskipun kodok barat pernah menjadi spesies kodok yang paling banyak jumlahnya di banyak negara bagian barat, spesies ini telah menurun hingga awal abad ke-21. Penyebab pasti penurunan tersebut belum ditentukan, tetapi banyak teori telah diajukan. Polusi yang mengurangi sistem kekebalan katak yang sehat, membuat mereka rentan terhadap penyakit yang sebelumnya tidak mengancam jiwa, adalah salah satu teori. Lapisan ozon yang menipis, yang memungkinkan lebih banyak sinar ultraviolet mencapai bumi, sehingga membunuh berudu, adalah hal lain. Deforestasi juga merupakan kontributor yang jelas.

Para ilmuwan terus menyelidiki penyebab penurunan kodok barat. Meskipun populasinya menurun, katak ini belum dianggap terancam punah. Meskipun hampir punah di daerah tertentu, seperti Utah, masih relatif umum di negara bagian lain.