Paris Club adalah asosiasi kreditur informal yang bertemu setiap enam minggu di Paris untuk membahas masalah utang global, dengan fokus pada pengurangan utang untuk negara berkembang. Asal usul organisasi ini terjadi pada 1950-an, ketika perwakilan pemerintah Argentina setuju untuk bertemu dengan kreditur di Paris untuk membahas pendekatan untuk menyelesaikan masalah utang Argentina. Organisasi ini bekerja sama dengan lembaga seperti Dana Moneter Internasional untuk mencapai solusi atas tantangan utang dan kredit di seluruh dunia.
Anggota Klub Paris mencakup sebagian besar negara Eropa, Australia, Rusia, dan Amerika Serikat. Ada 19 anggota tetap, dan kreditur dari negara lain berafiliasi dengan organisasi, tetapi bukan anggota formal. Pada pertemuan-pertemuan, Klub Paris membahas negara-negara yang menjadi perhatian khusus yang telah mengajukan permohonan bantuan atau dirujuk oleh IMF dan berbicara tentang cara-cara untuk mengerjakan ulang utang negara-negara ini agar memungkinkan mereka melunasinya. Sejumlah negara berkembang berhutang banyak dan tidak dapat membuat kemajuan ekonomi sementara mereka melayani pinjaman mereka, membuat penghapusan utang penting untuk stabilitas mereka.
Dalam beberapa kasus, anggota Klub Paris setuju untuk sepenuhnya memaafkan hutang, seringkali sebagai bagian dari rencana yang dinegosiasikan dengan lembaga bantuan dan pendanaan lainnya. Pada 2010, misalnya, semua utang Liberia kepada kreditur di Paris Club diampuni. Dalam kasus lain, pengampunan utang sebagian, perubahan suku bunga, penangguhan pembayaran bunga sementara, dan tindakan keringanan lainnya tersedia. Ini dibahas dengan hati-hati oleh para anggota, karena mereka tidak ingin membahayakan stabilitas keuangan mereka sendiri dengan menyerah pada penagihan utang, tetapi mereka juga ingin berkontribusi pada stabilitas dan perdamaian ekonomi global dengan mencegah negara-negara berkembang memasuki krisis ekonomi.
Anggota Klub Paris umumnya membagi debitur menjadi beberapa kategori, berdasarkan faktor-faktor seperti jumlah total utang yang dibawa, tingkat pertumbuhan ekonomi mereka, dan volatilitas politik historis mereka. Ini digunakan untuk membuat pendekatan triase untuk memastikan bahwa negara-negara yang paling membutuhkan mendapatkan bantuan terlebih dahulu. Kerjasama dengan organisasi bantuan internasional dapat membantu upaya Paris Club melangkah lebih jauh, dengan menciptakan kerangka kerja yang mendukung bagi negara-negara yang mencoba keluar dari utang luar negeri yang signifikan.
Idealnya, Klub Paris bertujuan untuk dapat menagih semua hutang yang terutang. Menjadi fleksibel tentang rencana pembayaran kembali, bunga, dan hal-hal lain meningkatkan kemungkinan pembayaran, meskipun mungkin diperlukan waktu lebih lama bagi negara untuk membayar kembali hutang mereka. Salah satu kekhawatiran adalah risiko bahwa negara-negara akan mengambil lebih banyak utang untuk melunasi utang, atau akan berutang untuk menjaga agar pemerintah mereka tetap berfungsi sambil mengelola pinjaman.