Apa itu Kloning Manusia?

Kloning manusia adalah bentuk kloning yang dirancang untuk menghasilkan salinan manusia atau bagian tubuh manusia. Ada sejumlah masalah etika dan agama seputar kloning, dan banyak negara secara khusus melarangnya, menghambat penelitian tentang prosedur yang dirancang untuk menghasilkan manusia kloning.
Dalam kloning terapeutik, tujuannya adalah untuk mengkloning bagian tubuh manusia untuk digunakan dalam penelitian. Kloning terapeutik juga secara teoritis dapat digunakan untuk membuat klon organ, kulit, dan jaringan untuk tujuan transplantasi. Misalnya, seseorang yang membutuhkan jantung baru dapat membuat jantung kloning, daripada menunggu jantung donor tersedia, dan penggunaan organ kloning akan menghilangkan masalah penolakan setelah transplantasi.

Dengan kloning manusia reproduktif, salinan manusia akan dihasilkan. Praktek ini telah dianggap kontroversial di banyak bagian dunia, karena ada banyak kegelisahan etis tentang menciptakan manusia kloning. Banyak agama besar telah berbicara dengan tegas menentang kloning manusia, dengan alasan bahwa itu mengganggu proses alami alam, dan dapat ditafsirkan sebagai bentuk permainan Tuhan. Selain itu, pertanyaan etis yang menarik telah diajukan tentang ensoulment klon dan isu-isu filosofis lainnya yang berkaitan dengan kloning reproduksi.

Baik terapeutik atau reproduktif, kloning manusia secara teoritis akan dimulai dengan transfer inti sel somatik, di mana inti sel dari tubuh manusia yang akan dikloning kemudian akan dipindahkan ke sel telur manusia yang telah dibebaskan dari intinya. Telur akan dirangsang sehingga mulai membelah dan tumbuh, menghasilkan sel punca yang pada akhirnya akan berkembang menjadi manusia lain.

Teknologi DNA rekombinan juga dapat berperan dalam kloning manusia. Dengan menggunakan teknologi ini, seorang ilmuwan dapat mengganti area genom yang dipilih untuk menciptakan hasil yang diinginkan secara khusus. Ini adalah salah satu alasan mengapa kloning manusia telah menarik begitu banyak kontroversi, karena kekhawatiran bahwa manipulasi genetik dapat digunakan untuk membuat klon “yang lebih baik” dari individu yang ada, yang berpotensi mengurangi keragaman genetik dalam ras manusia selama manipulasi berulang untuk tujuan yang diinginkan. sifat-sifat.

Isu-isu etis atas kloning manusia telah menciptakan beberapa kekusutan hukum. Sebagai contoh, para ilmuwan di beberapa negara tidak diperbolehkan menggunakan kloning untuk menghasilkan garis sel induk baru untuk penelitian di bawah undang-undang yang melarang kloning manusia. Bagi peneliti yang ingin bekerja dengan sel punca, ini bisa sangat membuat frustrasi.