Apa itu Klitoromegali?

Klitoromegali adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan klitoris yang lebih besar dari yang biasanya dianggap normal. Klitoris adalah organ seksual wanita yang sifatnya mirip dengan penis pria. Faktanya, ketika kondisi ini terjadi, klitoris mungkin sangat mirip dengan penis kecil. Kondisi medis yang dikenal sebagai hiperplasia adrenal kongenital adalah penyebab paling umum dari kondisi ini, terutama jika klitoromegali hadir saat lahir. Penyebab potensial lainnya termasuk sindrom Fraser, gangguan endokrin seperti sindrom ovarium polikistik, atau penggunaan steroid.

Hiperplasia adrenal kongenital adalah penyebab paling khas dari klitoromegali. Ini adalah kondisi medis yang terjadi ketika orang yang terkena lahir tanpa enzim khusus yang bertanggung jawab untuk beberapa produksi hormon dalam tubuh. Hal ini sering menyebabkan klitoris membesar pada anak perempuan, meskipun labia juga dapat menyerupai skrotum laki-laki dalam beberapa kasus. Perawatan biasanya melibatkan penggunaan terapi hormon serta steroid, meskipun potensi risiko terapi steroid harus didiskusikan dengan dokter.

Sindrom Fraser adalah kondisi medis lain yang dapat menyebabkan klitoromegali. Ini adalah kondisi yang sangat langka yang dapat menyebabkan berbagai kelainan bentuk, terutama yang mempengaruhi mata. Sindrom Fraser adalah gangguan resesif autosomal, yang berarti bahwa kedua orang tua harus membawa salinan gen yang rusak untuk memiliki anak yang lahir dengan kondisi ini. Sayangnya, gen yang tepat yang mengarah ke kondisi tersebut belum diisolasi pada 2011.

Kelainan endokrin atau hormonal seperti sindrom ovarium polikistik kadang-kadang dapat menyebabkan perkembangan klitoromegali. Sindrom ovarium polikistik, juga disebut sebagai PCOS, adalah gangguan yang relatif umum di mana kadar hormon wanita yang terkena menjadi tidak seimbang. Selain kemungkinan pembesaran klitoris, gejalanya mungkin termasuk penambahan berat badan, sakit perut, dan ketidakteraturan menstruasi. Perawatan untuk PCOS dapat berkisar dari perubahan pola makan hingga penggunaan obat resep seperti terapi penggantian hormon. Dalam beberapa kasus, intervensi bedah mungkin diperlukan, terutama jika gejalanya menjadi parah.

Penggunaan steroid anabolik diketahui terkadang menyebabkan klitoromegali. Ini terutama terjadi pada waria yang sedang dalam transisi dari wanita ke pria. Tidak seperti penyebab lain dari kondisi ini, pembesaran klitoris biasanya merupakan hasil yang diinginkan dari terapi hormon sebagai bagian dari proses transgender. Seperti halnya kondisi medis apa pun, pertanyaan atau masalah apa pun harus didiskusikan dengan dokter atau profesional medis lainnya.