Apa itu Klausul Non-Restriktif?

Klausa non-restriktif menjelaskan kata benda atau kata ganti, memberikan informasi tambahan yang tidak selalu penting untuk arti kalimat. Menurut aturan tata bahasa, klausa non-restriktif harus dimulai dengan kata-kata yang atau siapa. Klausa non-restriktif juga harus ditandai dengan koma.

Biasanya sebuah kalimat akan tetap masuk akal secara logis ketika klausa non-restriktif dihilangkan. Klausa non-restriktif menawarkan detail yang membantu melukiskan gambaran visual atau memperjelas ide pembicara atau penulis. Pada dasarnya, bagaimanapun, klausa non-restriktif dapat dilihat sebagai lapisan gula pada kue.

Misalnya, “Mobil yang merupakan SUV besar itu melaju sangat cepat sehingga Anita ketakutan dan melompat ke pinggir jalan ke selokan.” Jika klausa non-restriktif dihilangkan dari kalimat ini, artinya masih jelas. Pembaca tidak perlu mengetahui bahwa mobil itu adalah SUV besar untuk memahami kalimat tersebut.

Memilih kata ganti yang tepat untuk digunakan dengan klausa non-restriktif dapat membingungkan. Aturan tata bahasa menyatakan bahwa klausa non-restriktif harus dimulai dengan kata “yang,” kecuali klausa tersebut merujuk pada seseorang, dalam hal ini harus dimulai dengan kata “siapa.” Misalnya, “Seorang pengemudi, yang melaju jauh di atas batas kecepatan di SUV-nya, membuat Anita sangat ketakutan sehingga dia melompat dari sisi jalan dan masuk ke parit.”

Tidak seperti klausa non-restriktif, klausa restriktif diperlukan untuk makna kalimat. Klausa restriktif yang tidak menggambarkan seseorang, menurut aturan tata bahasa Inggris, harus dimulai dengan kata that. Contoh dari klausa restriktif adalah, “Mobil yang membuat Anita ketakutan sehingga dia melompat dari sisi jalan tidak melambat.” Kalimat ini tidak masuk akal jika klausa restriktif dihilangkan, karena mengandung terlalu banyak informasi penting. Banyak orang lebih suka menggunakan which daripada that dalam klausa restriktif, dan penggunaan ini diterima secara umum. Misalnya, “Mobil yang membuat Anita sangat ketakutan sehingga dia melompat dari sisi jalan tidak melambat.”

Klausa non-restriktif di tengah kalimat harus ditandai dengan dua koma. Misalnya, “Mobil yang ternyata hasil curian, kemudian ditemukan ditinggalkan oleh polisi.” Contoh lain adalah, “Hebatnya, Anita, yang nyaris tidak memar karena cobaan itu, terus berjalan.”