Apa itu Klausul Dependen?

Klausa dependen adalah bagian dari kalimat gramatikal yang mengandung kata kerja dan subjek, tetapi tidak menyampaikan pemikiran yang lengkap. Sementara klausa independen cukup untuk membuat kalimat sendiri, klausa dependen perlu dihubungkan ke klausa independen untuk membentuk kalimat. Juga disebut klausa bawahan, mereka sering dimulai dengan kata-kata seperti preposisi yang menunjukkan ketergantungan mereka pada elemen lain dalam sebuah kalimat. Ketika digunakan dengan benar, klausa dependen sangat membantu untuk memvariasikan panjang kalimat dan gaya penulisan.

Seringkali, jenis klausa ini berisi kata penanda di awal, seperti “setelah”, “walaupun”, “sebelum”, “kecuali”, dan “sampai”. Kata-kata penanda ini sering merupakan preposisi, tetapi tidak selalu, dan membuat klausa bergantung pada pemikiran lain untuk melengkapinya. Misalnya, klausa “Ketika matahari terbenam di atas kota di malam hari” membutuhkan lebih banyak informasi untuk menjawab apa yang terjadi ketika peristiwa ini terjadi. Klausa independen biasanya dapat diubah menjadi klausa dependen dengan menambahkan salah satu kata penanda ini ke awal.

Sebagai aturan, klausa dependen perlu dihubungkan ke klausa independen untuk dibuat menjadi kalimat yang lengkap, yang dapat diselesaikan dengan berbagai cara. Seorang penulis dapat menggunakan koma untuk melakukan ini, misalnya, “Ketika matahari terbenam di atas kota di malam hari, bayangan muncul di trotoar.” Juga, penulis dapat menggunakan koma diikuti oleh konjungsi koordinatif, seperti, “dan,” “tetapi,” “untuk,” “atau,” “atau,” “begitu” atau “belum.” Contoh dari jenis koneksi ini adalah, “Dia ingin pergi ke luar, tetapi cuaca terlalu dingin,” di mana klausa kedua adalah klausa dependen. Klausa dependen juga dapat dihubungkan menggunakan titik koma dan kata penanda independen, seperti, “juga,” “lebih jauh,” “namun” dan “lebih dari itu.”

Ada banyak kesalahan yang sering dilakukan penulis ketika berhubungan dengan klausa dependen dalam sebuah kalimat. Salah satu yang paling umum adalah fragmen kalimat, di mana klausa ini salah ditulis sebagai kalimat lengkap, seperti, “Karena di luar terlalu dingin.” Kesalahan umum lainnya adalah penyambungan koma, di mana dua klausa independen dipisahkan oleh koma ketika klausa dependen diperlukan. Misalnya, kalimat “Dia ingin pergi ke luar, itu terlalu dingin” mengandung dua klausa independen. Penyisipan “tetapi” setelah koma membuat yang kedua menjadi klausa dependen dan melengkapi pemikiran dengan cara yang benar secara tata bahasa.