Klad HIV adalah subkelompok HIV yang berbeda, dipecah berdasarkan wilayah geografis. Dalam setiap clade, virus memiliki sejumlah kesamaan genetik dan penanda yang dapat digunakan untuk mempelajari lebih lanjut tentang evolusi HIV. Fakta bahwa banyak dari clades cukup berbeda dan sangat berbeda satu sama lain memiliki beberapa implikasi yang sangat serius bagi para ilmuwan yang bekerja pada vaksin HIV/AIDS. Sayangnya, tidak mungkin mengembangkan vaksin untuk melindungi orang dari semua golongan HIV, atau mungkin tidak mungkin memvaksinasi terhadap golongan tertentu.
Virus ini terkenal karena bermutasi sangat cepat, sumber frustrasi besar bagi para dokter dan peneliti HIV. Bahkan ketika para peneliti pertama kali mulai mempelajari evolusi HIV, virus itu sudah bermutasi, mengembangkan sifat-sifat baru dan menunjukkan perilaku baru di dalam tubuh. Namun, ketika para peneliti belajar lebih banyak tentang virus tersebut, mereka dapat mulai mengenali dan mengidentifikasi kelas HIV yang berbeda; “clade” hanyalah kata mewah untuk pengelompokan taksonomi.
Dengan mempelajari clades HIV, para peneliti dapat melacak evolusi virus, dengan harapan dapat mempelajari lebih lanjut tentang dari mana asalnya, bagaimana penyebarannya, dan bagaimana kemungkinan pengobatannya. Mempelajari clades HIV merupakan langkah penting dalam penelitian yang diperlukan untuk mengidentifikasi asal mula epidemi HIV, karena memungkinkan peneliti untuk mulai menentukan wilayah asal virus, yang ternyata adalah Afrika.
Ada dua kelompok dasar clades HIV: M atau Main, dan O atau Outgroup. Klad utama menyebabkan sebagian besar infeksi HIV, sementara clades HIV outgroup lebih tidak biasa, bertanggung jawab untuk infeksi lebih sedikit. Karena O clades jarang terjadi, terkadang mereka dapat digunakan untuk melacak jalur infeksi yang sangat spesifik, jika peneliti dapat melacak dan menguji banyak orang.
Di antara clade M, ada delapan subtipe yang berbeda, berhuruf A sampai H, dan setiap wilayah geografis cenderung memiliki clade yang dominan. Clades A dan D, misalnya, umum di Afrika Timur, menjadikannya salah satu clade tertua, sementara clade B muncul di Eropa dan Amerika, dengan clade C muncul di Asia Timur. Virus di setiap clade merespon secara berbeda terhadap pengobatan, dan mereka memiliki tingkat virulensi yang berbeda, yang menjelaskan mengapa beberapa orang merespons obat HIV/AIDS dengan sangat baik, sementara yang lain berjuang dengan serangkaian rejimen obat.