Apa itu Kista Testis?

Kista testis adalah pertumbuhan halus, sering digambarkan sebagai benjolan, yang berkembang di dalam atau di testis. Biasanya, kista testis bersifat jinak, yang berarti tidak bersifat kanker. Karena pertumbuhan pada testis mungkin merupakan tanda kanker, namun, pria biasanya disarankan untuk menemui dokter untuk memeriksa pertumbuhan tersebut dan memastikan bahwa itu benar-benar kista non-kanker.

Kebanyakan kista testis memiliki karakteristik dasar yang sama. Mereka biasanya halus dan berisi cairan, yang terlihat seperti susu atau bening. Seringkali, mereka kecil dan tidak menyakitkan, meskipun hal ini tidak selalu terjadi. Kista jenis ini juga bisa berukuran besar, bengkak, dan tidak nyaman.

Ada banyak alasan mengapa seorang pria dapat mengembangkan kista testis. Dia mungkin mengembangkan jenis pertumbuhan ini sehubungan dengan cedera pada testisnya, misalnya. Peradangan bahkan dapat menyebabkan perkembangan kista testis. Dalam beberapa kasus, jenis kista ini berkembang karena saluran testis tersumbat. Menariknya, kista testis juga bisa terbentuk karena seorang pria terpapar estrogen sintetis yang disebut dietilstilbestrol (DES) di dalam rahim ibunya. Sementara kista testis dapat berkembang pada usia berapa pun, mereka mungkin lebih mungkin berkembang seiring bertambahnya usia pria.

Dokter biasanya menggunakan kombinasi pemeriksaan dan teknologi pencitraan untuk memastikan adanya kista testis. Ini berarti dokter dapat memeriksa testis pria yang terkena untuk menemukan benjolan. Setelah dia melakukan pemeriksaan fisik, dokter mungkin memesan USG, MRI, atau keduanya untuk memastikan itu tidak padat, yang mungkin mengindikasikan tumor daripada kista. Dalam beberapa kasus, mungkin perlu dilakukan biopsi untuk menyingkirkan kanker.

Perawatan untuk kista testis seringkali tergantung pada tingkat pertumbuhannya dan ketidaknyamanan yang ditimbulkannya. Jika kista besar, menyebabkan pembengkakan, atau nyeri, dokter dapat merekomendasikan pengobatan. Obat-obatan dapat digunakan untuk meringankan ketidaknyamanan pasien, dan ahli bedah dapat mengangkat kista testis melalui pembedahan. Namun, terkadang dokter menyarankan untuk menggunakan aspirasi jarum, yaitu prosedur di mana jarum digunakan untuk mengeluarkan cairan dari kista, dan kemudian menindaklanjutinya dengan menyuntikkan obat ke dalam kantung kista yang kosong. Ini mungkin memiliki efek menyebabkan kantung menjadi bekas luka, yang dapat memperkecil kemungkinan terbentuknya kista lain di tempat yang sama.