Kimono pernikahan adalah pakaian pengantin formal yang berasal dari budaya Jepang untuk upacara pernikahan. Umumnya, kimono populer dalam budaya Jepang tidak hanya untuk pernikahan tetapi untuk sebagian besar acara dan acara formal. Secara fisik, kimono adalah jubah panjang lantai yang longgar dengan lengan panjang dan lebar. Ada beberapa variasi pakaian yang termasuk dalam kategori kimono pernikahan.
Shiromuku, adalah salah satu jenis kimono pernikahan yang paling dihormati dan paling tradisional. Shiromuku seluruhnya berwarna putih, dan seluruh ansambel yang dikenakan pengantin wanita dengan kimono ini berwarna putih, dari jubah luarnya, yang disebut uchikake, hingga kimono yang dikenakan di bawah jubah, yang disebut kakeshita. Pengantin wanita juga secara tradisional mengenakan selempang putih di pinggangnya, penutup kepala putih dan alas kaki putih. Kimono pernikahan Shiromuku biasanya dibuat dengan kain yang kaya seperti sutra atau satin dan sering kali dilengkapi dengan sulaman dan manik-manik yang rumit.
Kimono yang lebih modern menyediakan versi terbaru dari shiromuku klasik dan menjadi populer di zaman modern, bahkan untuk budaya Barat. Shiromuku irouchikake adalah model kimono pernikahan klasik dan merupakan jubah tanpa sabuk yang empuk dengan kereta api yang hadir dalam berbagai warna dan desain, bukan putih polos. Kain dan variasi baru pada kimono pernikahan tradisional telah sangat meningkatkan pilihan kimono dan telah menyebabkan peningkatan popularitas pakaian tradisional baru-baru ini.
Pilihan lain pada kimono pernikahan adalah furisode. Furisode adalah kimono lengan panjang berwarna-warni yang secara tradisional dikenakan oleh wanita lajang, terutama selama upacara kedewasaan di Jepang. Saat ini, banyak pengantin memilih untuk mengenakan gaun pengantin gaya Barat untuk upacara pernikahan mereka dan kemudian berubah menjadi furisode untuk resepsi pernikahan mereka. Pengantin wanita memilih untuk memakai furisode untuk terakhir kalinya untuk menandai akhir dari kehidupan lajang mereka.
Kimono pernikahan yang mirip dengan furisode adalah hikifurisode, yang merupakan kimono dengan lengan panjang yang mengalir dan kereta yang panjang dan empuk. Hikifurisodes adalah jenis kimono paling populer di awal abad ke-21, dengan warna hitam menjadi warna paling populer dan paling umum untuk pakaian tersebut. Bahan hikifurisode disulam dengan benang emas dan perak dan sering dikenakan dengan gaya rambut non-tradisional dan rumit.
Pembaruan lain pada gaya kimono adalah membuat kimono pernikahan dengan kain organdi, yang memungkinkan jubah memiliki tampilan yang lebih lembut dan mengalir. Tampilan yang lebih kontemporer ini memisahkan jubah baru ini dari gaya tradisional dan sering kali menggabungkan nada Barat, seperti warna pastel. Hal ini memungkinkan pengantin Jepang dan pengantin di seluruh dunia untuk mempersonalisasi tampilan dan nuansa kimono pernikahan klasik.