Apa itu Kimono Antik?

Kimono adalah jubah tradisional Jepang yang pernah dipakai secara teratur, tetapi popularitasnya telah menurun secara signifikan. Kimono antik—kimono yang berusia setidaknya beberapa dekade hingga berabad-abad—biasanya diperdagangkan di kalangan kolektor untuk dipakai, dipajang, atau sekadar untuk keinginan memilikinya. Kimono antik biasanya dirancang dengan tangan, dipakai sebelumnya, dan dianggap sebagai karya seni. Selain itu, kimono antik biasanya berbeda dari kimono baru karena sedikit berubah warna karena usia atau noda. Pakaian ini biasanya dibingkai setelah memposisikannya dalam bentuk-t standar.

Seperti kebanyakan kimono modern yang dikenakan beberapa orang Jepang pada acara-acara khusus, kimono antik biasanya merupakan pakaian yang rumit. Kimono biasanya dibuat dari seutas kain, yang secara tradisional sutra atau satin, tetapi kimono modern lebih sering dibuat dari kain yang lebih murah, seperti katun atau campuran sintetis yang dimaksudkan untuk meniru sutra. Kimono antik mungkin juga berbeda gayanya dengan kimono modern karena tren mode yang selalu berkembang. Secara tradisional, kimono berbentuk T saat ditata, dengan lengan pakaian membuat bagian atas huruf.

Salah satu jenis kimono antik disebut junihitoe, dan secara historis dipakai oleh dayang atau bangsawan tingkat rendah dari istana Jepang. Kimono jenis ini memiliki banyak lapisan, sangat berat, dan di zaman modern ini sudah jarang dipakai atau dibuat. Selain koleksi museum, tempat di mana kimono jenis ini dapat dilihat adalah di beberapa fungsi formal pengadilan Jepang. Namun, di zaman kuno, mereka yang mengenakan kimono ini sering menampilkan informasi tentang diri mereka sendiri dan preferensi gaya mereka melalui bagaimana jubah 12 lapis mereka disatukan dan dikenakan. Cara informasi ini disampaikan biasanya melalui pewarnaan dan urutan lapisan yang ditampilkan di sekitar lengan dan leher.

Alasan orang mengoleksi kimono antik bervariasi dari kolektor ke kolektor. Misalnya, beberapa orang mengumpulkan kimono antik untuk dipotong dan dibentuk menjadi gaun, mantel, atau syal gaya modern, pada dasarnya mengambil pakaian usang dan membuatnya menjadi sesuatu yang kemungkinan besar akan dikenakan wanita dalam kehidupan sehari-hari. Yang lain membeli kimono yang sangat tua dan indah, membingkainya, dan menganggapnya sebagai karya seni yang harus dikagumi, mirip dengan lukisan atau vas. Namun, beberapa orang mengumpulkan kimono untuk dikenakan pada acara-acara khusus, seperti pada hari pernikahan mereka.