Kiasan sejarah adalah referensi, biasanya dalam pidato atau tulisan, kepada orang atau peristiwa yang memiliki makna sejarah dan membawa ide-ide tertentu bersama mereka. Seseorang di AS, misalnya, mungkin menyebut seseorang sebagai “Benedict Arnold,” yang merujuk pada jenderal Amerika yang bergabung dengan pasukan Inggris selama Perang Revolusi. Menggunakan kiasan ini untuk merujuk pada seseorang dapat dengan cepat dan ringkas, setidaknya untuk penonton Amerika, menunjukkan bahwa seseorang adalah pengkhianat atau “berubah mantel.” Kiasan sejarah dapat digunakan dalam karya sastra untuk merujuk pada peristiwa atau orang dengan cara yang membuat peristiwa atau karakter dari sebuah karya lebih relatable.
Sebuah kiasan secara umum, jangan bingung dengan “ilusi,” adalah referensi untuk sesuatu dalam konteks tertentu, seringkali pidato atau teks tertulis. Penggunaan kiasan, seperti kiasan sejarah, bertindak sebagai perangkat sastra atau retorika yang memungkinkan karya lebih mudah terhubung dengan pembaca atau pendengar. Kiasan sering didasarkan pada konteks atau audiens dari karya tertentu dan mungkin terbuang sia-sia pada audiens yang tidak memahami referensi tertentu. Kiasan sejarah untuk peristiwa yang terjadi dalam sejarah Tiongkok kuno, misalnya, kemungkinan besar akan terlewatkan oleh sebagian besar pembaca di AS.
Ini berarti bahwa keefektifan suatu sindiran sejarah sering kali bergantung pada pemahaman penulis atau pembicara terhadap pendengarnya. Penggunaan “Benedict Arnold” cukup budaya, dan sementara orang-orang di AS cenderung memahaminya, orang Eropa mungkin melewatkan atau tidak sepenuhnya memahami referensi tersebut. Namun, ada kiasan yang lebih umum yang dapat dibuat, seringkali dengan mengacu pada peristiwa yang lebih besar yang memiliki kesadaran global. Istilah “Waterloo” sering digunakan sebagai referensi sejarah untuk Pertempuran Waterloo yang menyaksikan kekalahan terakhir Napoleon Bonaparte, dan referensi ini kemungkinan besar akan dipahami oleh khalayak Barat yang luas di AS, Kanada, dan di seluruh dunia. dari Eropa.
Seorang penulis sering dapat menggunakan kiasan sejarah untuk membuat hubungan antara ide-ide yang berbeda, atau untuk memungkinkan pembaca untuk lebih memahami ide yang berpotensi kompleks. Seseorang yang menulis adegan yang menggambarkan pertempuran dalam latar fiksi ilmiah, seperti perang antara budaya asing di dunia yang jauh, mungkin menggunakan kiasan seperti itu untuk lebih terhubung sepenuhnya dengan pembaca. Deskripsi parit yang dalam dan awan gas beracun yang memenuhi udara kemungkinan akan bertindak sebagai referensi sejarah ke medan perang Perang Dunia I, yang akan memungkinkan adegan itu terhubung dengan pembaca dan membuatnya terasa lebih realistis dan dapat dihubungkan. Politisi dan pembicara publik lainnya sering menggunakan kiasan sejarah untuk membangkitkan perasaan atau gambaran di benak pendengar, seringkali untuk menarik ideologi patriotik atau nostalgia.