Apa itu Kiasan Klasik?

Kiasan klasik adalah referensi ke peristiwa atau karakter tertentu dalam karya sastra klasik, seperti karya Romawi atau Yunani kuno. Jenis kiasan ini dapat dibuat untuk sebuah karya tertentu, biasanya sebuah karya terkenal seperti drama Homer, dalam hal ini mereka dapat menjadi kutipan yang tepat atau hanya referensi khusus untuk peristiwa dalam sebuah karya sastra. Kiasan-kiasan tersebut juga bisa menjadi referensi untuk tokoh-tokoh populer dalam cerita dan mitos dari era klasik. Kiasan klasik seringkali bersifat budaya dan biasanya mengacu pada karya klasik dalam masyarakat atau lokasi geografis tertentu.

Sifat yang tepat dari kiasan klasik dapat sedikit berbeda, karena sering kali bergantung pada budaya, meskipun biasanya mengacu pada beberapa cerita atau karakter kuno. Kiasan, secara umum, adalah referensi yang biasanya dibuat oleh pembicara atau penulis dalam karyanya, yang menciptakan hubungan antara ide-ide dalam karya dan sesuatu yang lain. Dalam contoh kiasan klasik, referensi ini dibuat untuk tokoh atau cerita yang berasal dari masa lalu kuno dari budaya tertentu. Kiasan semacam itu di sebagian besar Eropa dan AS, misalnya, sering merujuk pada mitos Yunani atau Romawi kuno, puisi epik, dan drama.

Ini berarti bahwa kiasan klasik sering mengacu pada cerita atau karakter yang berusia ribuan tahun. Rujukan khusus dapat berupa beberapa hal yang berbeda, tergantung pada kebutuhan penulis atau pembicara dan sifat karyanya. Seseorang yang menulis tentang rencana licik yang dibuat seseorang untuk mengelabui lawan dengan cara tertentu, misalnya, mungkin merujuk pada “kuda Troya”. Ini adalah kiasan untuk kisah Perang Troya dan bagaimana tentara Yunani menggunakan kuda kayu besar untuk mengelabui orang-orang Troy agar membiarkan tentara mereka masuk ke kota, yang menyebabkan kejatuhan kota itu.

Namun, dalam budaya lain, kiasan klasik dapat merujuk pada peristiwa dan tokoh lain yang memiliki signifikansi historis dan klasik. Karya-karya Cina, misalnya, kemungkinan besar akan merujuk pada kisah-kisah kuno dari masa lalu Tiongkok, daripada kisah-kisah Yunani atau Romawi. Namun, cerita atau tokoh ini masih harus cukup kuno, dan referensi yang lebih modern, bahkan untuk peristiwa 200 tahun yang lalu, tidak akan dianggap sebagai kiasan klasik. Komponen budaya ini berarti bahwa kiasan klasik biasanya bekerja paling baik ketika seorang penulis atau pembicara mengenal pendengarnya, dan memahami beberapa kiasan dapat dilihat sebagai tanda pendidikan atau status budaya.