Kewajiban kontinjensi adalah contoh kewajiban keuangan yang diantisipasi perusahaan untuk dibayar, meskipun tingkat probabilitas dapat bervariasi dari mana saja mulai dari jaminan minimal hingga relatif bahwa kewajiban tersebut akan dipenuhi. Menghitung tingkat probabilitas yang tepat terkait dengan kewajiban kontinjensi tertentu akan mempertimbangkan sejumlah faktor, termasuk peristiwa yang diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat.
Contoh klasik dari kewajiban kontinjensi adalah gugatan luar biasa yang telah diajukan dengan benar terhadap korporasi. Sampai gugatan diselesaikan, tidak ada sosok tanggung jawab yang solid yang dapat dilampirkan pada tindakan tersebut. Namun, dimungkinkan untuk memproyeksikan apa hasil dari gugatan itu, dan jumlah kewajiban yang pada akhirnya akan diperintahkan untuk dibayar oleh korporasi. Dari perspektif ini, dimungkinkan untuk menentukan kewajiban kontinjensi dalam skenario kasus terburuk, dan kemudian menggunakan angka ini untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar hutang dan melunasinya pada waktu yang tepat.
Namun, rumus menghitung kewajiban kontinjensi tidak serta merta harus dikaitkan dengan antisipasi akibat akhir dari suatu gugatan. Pendekatan yang sama dapat diterapkan untuk meluncurkan divisi operasi baru perusahaan, atau bahkan produk baru. Dalam jenis aplikasi ini, perusahaan akan menilai kewajiban keuangan yang akan terjadi dalam memproduksi dan mengeluarkan produk baru pada berbagai tingkat produksi. Kewajiban kontinjensi dapat berupa jumlah yang terutang kepada vendor untuk bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi produk dibandingkan dengan kemampuan perusahaan saat ini untuk membayar bahan baku tambahan tersebut.
Fungsi utama dari menghitung kewajiban kontinjensi adalah untuk sampai pada harapan yang realistis dari kemampuan korporasi untuk menyelesaikan kewajiban secara penuh. Dalam situasi di mana kewajiban kontinjensi tampak minimal, vendor dapat memilih untuk menolak pesanan bahan tambahan, atau pengadilan dapat memerintahkan agar aset perusahaan disita dan dilikuidasi untuk menyelesaikan jumlah yang diberikan dalam gugatan.