Keterampilan membaca kritis mencakup kemampuan untuk tidak hanya memahami teks pada halaman tetapi juga untuk dapat berinteraksi dengannya. Ketika membaca secara kritis, seseorang harus dapat mengidentifikasi konteks penulis, audiens yang dituju serta nada atau gaya di mana dia menulis karya tersebut. Pembaca juga harus menyadari logika yang digunakan dalam sebuah artikel, serta apakah penulis memiliki bukti yang valid untuk klaimnya. Melakukan hal ini akan memungkinkan pembaca untuk mengevaluasi kualitas informasi yang disajikan dalam teks dan untuk mengembangkan pemahaman sendiri tentang ide-ide yang terkandung dalam tulisan.
Meskipun tidak ada yang salah dengan membaca untuk kesenangan pribadi, beberapa jenis membaca menuntut keterampilan membaca yang kritis. Ini termasuk membaca untuk tujuan akademis dan profesional. Bahkan, beberapa kurikulum sekolah menyertakan pelatihan keterampilan membaca dan berpikir kritis. Tanpa keterampilan tersebut, proses belajar akan terganggu bagi siswa, yang perlu dapat mengevaluasi informasi yang disajikan kepada mereka di dalam dan di luar kelas. Kebutuhan akan keterampilan membaca kritis seringkali sangat penting ketika siswa mulai menulis sendiri sebagai tanggapan atas apa yang mereka pelajari di kelas.
Ketika mulai menggunakan keterampilan membaca kritis untuk sebuah buku, artikel atau bagian teks lainnya, sering kali membantu jika pembaca dapat menemukan beberapa informasi dasar tentang penulis dan beberapa sejarah alasannya menulis teks. Mengetahui tentang latar belakang dan kredensial penulis dapat membantu pembaca memutuskan apakah sebuah teks didasarkan pada keahlian sejati atau pendapat penulis sendiri. Mengetahui tentang afiliasi penulis, seperti dengan bisnis atau kelompok lobi politik, juga dapat membantu dalam menentukan apakah menulis benar-benar tidak memihak atau apakah penulis dimotivasi oleh sebuah agenda.
Aspek lain dari keterampilan membaca kritis termasuk kemampuan untuk mendefinisikan dan memahami konsep dan argumen utama teks. Ini bisa lebih sulit daripada yang terlihat, mengingat beberapa penulis mungkin menggunakan kata-kata dan ekspresi dengan cara yang berbeda dari yang dipahami pembaca. Saat mengevaluasi argumen teks, seseorang dengan keterampilan membaca kritis akan bekerja untuk mengidentifikasi apa, jika ada, dalam tulisan yang mendukung atau melemahkan argumennya. Pembaca yang kreatif mungkin juga ingin merenungkan lebih dalam tentang bukti yang disajikan oleh penulis dan mengembangkan argumen mereka sendiri untuk mendukung tesis yang mungkin berbeda dari yang diungkapkan oleh penulis. Melakukan hal ini dapat meningkatkan kemampuan pembaca untuk mengintegrasikan apa yang dia baca dan mengembangkan kesimpulannya sendiri.