Kesenjangan produksi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi di mana ada kesenjangan yang terlihat antara di mana suatu negara saat ini berada dan di mana negara tersebut dapat berada dalam hal produksi industri. Ini dapat diterapkan pada hampir setiap industri sebagai sarana untuk mengukur efisiensi dan kesehatan industri semacam itu. Ukuran kesenjangan produksi agregat yang disusun melalui analisis semua industri dalam perekonomian dapat membantu memberikan indikasi kesehatan perekonomian dalam hal apakah perekonomian tersebut beroperasi pada maksimum atau di bawah maksimum. Penggunaan utama dari ukuran kesenjangan produksi adalah nilainya sebagai alat untuk mengukur apakah suatu negara atau industri benar-benar memenuhi potensi produksinya secara penuh. Jika tidak, ini memberikan indikasi seberapa jauh suatu negara atau industri mengisi kesenjangan produksi ini, memberikan gambaran tentang berapa banyak pekerjaan atau investasi yang diperlukan untuk menjembatani kesenjangan tersebut.
Penentuan adanya kesenjangan produksi dalam suatu perekonomian akan memungkinkan suatu negara untuk memutuskan kebijakan yang diperlukan untuk menjembatani kesenjangan tersebut. Contoh dari hal ini dapat ditunjukkan dengan menggunakan industri pertanian di suatu negara. Dengan asumsi suatu negara memiliki banyak lahan dan tenaga kerja yang sangat kurang dimanfaatkan, pengukuran kesenjangan produksi akan menunjukkan seberapa besar persentase negara tertinggal dalam potensi kemampuan untuk memaksimalkan produksi di industri pertanian. Pengetahuan ini akan memungkinkan pemerintah atau investor lain untuk memutuskan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi kesenjangan dalam potensi dan kenyataan ini.
Salah satu solusinya mungkin pemerintah melakukan upaya yang disengaja yang ditujukan untuk pengembangan industri ini, yang mungkin termasuk intervensi pasar tertentu dalam bentuk pengurangan pajak bagi petani dan penerapan subsidi dalam penyediaan bahan baku kepada petani, berfungsi sebagai faktor pendukung untuk mendorong mereka meningkatkan tingkat produksi secara umum. Upaya lain untuk menjembatani kesenjangan ini tidak perlu dibatasi pada upaya internal karena pemerintah juga dapat mendorong investor untuk datang dari negara lain dan membantu mengurangi atau menghilangkan kesenjangan produksi. Misalnya, beberapa petani dapat berasal dari negara lain yang telah memaksimalkan kemampuan produksi pertaniannya karena kekurangan lahan untuk memanfaatkan peluang yang disajikan oleh melimpahnya lahan di negara yang kurang berproduksi.