Apa itu Kesenjangan Keluaran?

Kesenjangan output adalah perbedaan antara tingkat produksi aktual bisnis dan jumlah output yang dapat dicapai bisnis jika beroperasi pada kapasitas penuh. Istilah ini juga diterapkan pada ekonomi nasional serta bisnis, dengan kesenjangan output nasional terkait dengan output aktual dibandingkan dengan output yang akan dialami bangsa jika semua sumber dayanya digunakan dengan cara yang paling efisien. Misalnya, jika suatu negara sedang menjalani periode di mana sebagian besar tenaga kerja menganggur, ini berarti kesenjangan output kemungkinan akan lebih lebar, karena sumber daya yang berharga tidak digunakan.

Terkait dengan negara, menentukan kesenjangan output sering kali melibatkan pertimbangan tingkat produk domestik bruto, atau PDB saat ini. Ini hanya mengacu pada output negara selama periode waktu tertentu, berdasarkan semua faktor yang relevan. Angka itu dibandingkan dengan apa yang dikenal sebagai PDB potensial, yang merupakan jumlah output yang akan dialami negara selama periode yang sama jika sumber daya digunakan secara lebih efisien. Dalam situasi terbaik, kesenjangan keluaran ini relatif kecil, menunjukkan bahwa sumber daya digunakan pada atau setidaknya mendekati efisiensi maksimum, dan pengembalian yang dihasilkan berada dalam kisaran setinggi mungkin.

Adalah mungkin untuk mengalami kesenjangan keluaran positif atau negatif. Dengan kesenjangan positif, hampir tidak ada perbedaan antara output aktual dan output yang akan terjadi jika semua sumber daya dimanfaatkan sepenuhnya. Kesenjangan negatif adalah situasi di mana output aktual jauh lebih kecil daripada output potensial, memungkinkan akses ke sumber daya yang sama dalam periode waktu yang sama. Kesenjangan output negatif yang luar biasa lebar merupakan pertanda bahwa ada kesulitan serius dalam perekonomian bangsa, dan bahwa tindakan harus segera dilakukan untuk membalikkan keadaan dan menghindari terjadinya krisis ekonomi yang lebih buruk lagi.

Dengan cara yang sama, kesenjangan output dalam bisnis tertentu dapat menjadi bukti bahwa perusahaan bergerak ke arah yang menguntungkan atau bahwa ada masalah operasi serius yang harus ditangani sebelum perusahaan dirusak dan harus ditutup. Ketika output aktual mendekati kapasitas, ini adalah tanda bahwa bisnis tersebut sehat dan beroperasi secara bertanggung jawab. Jika output aktual jauh di bawah potensinya, tindakan untuk mengurangi pengeluaran dan memanfaatkan sumber daya dengan lebih baik sangat penting jika perusahaan ingin memperbaiki situasi dan menghindari jatuh ke dalam kehancuran finansial.