Seperti namanya, lobus frontal terletak di bagian depan otak. Kerusakan otak pada lobus frontal disebabkan oleh cedera dan trauma yang terjadi di bagian depan kepala, sehingga terjadi lesi otak. Sementara itu terlibat dalam berbagai fungsi otak, seperti perencanaan, kesadaran diri, mengubah strategi, dan perilaku spontan, fungsi utama lobus frontal adalah kontrol motorik. Kerusakan otak lobus frontal didefinisikan oleh defisiensi spesifik dalam perilaku, termasuk gangguan motorik, hilangnya spontanitas, dan kesulitan mengubah strategi. Kerusakan juga dapat mengakibatkan kurangnya kesadaran diri, masalah dengan perencanaan, dan afasia Broca, suatu kondisi yang mengakibatkan kesulitan berbicara.
Terletak di bagian belakang lobus frontal adalah korteks motorik primer, yang terdiri dari banyak neuron berbeda yang terhubung ke berbagai otot di seluruh tubuh. Dengan demikian, wilayah otak ini terlibat langsung dalam fungsi motorik dan kontrol otot. Hubungan antara korteks motorik primer dan otot-otot yang berbeda adalah kontralateral, artinya korteks motorik primer kanan mengontrol sisi kiri tubuh dan korteks motorik primer kiri mengontrol sisi kanan tubuh. Karena hubungan kontralateral ini, kerusakan pada korteks motorik primer menghasilkan kelumpuhan, atau kehilangan gerakan, ke sisi tubuh yang berlawanan dengan tempat kerusakan otak lobus frontal telah terjadi.
Kerusakan otak lobus frontal juga dapat menyebabkan kekurangan dalam respons perilaku lainnya, seperti melambatnya proses berpikir dan kurangnya spontanitas. Seorang pasien dengan defisiensi semacam ini mungkin masih memiliki reaksi terhadap kejadian di lingkungannya, tetapi akan menunjukkan kesulitan dalam memulai perilaku. Jenis kerusakan otak ini juga dapat menyebabkan pasien mengalami masalah dalam mengubah strategi dan menerapkan strategi baru untuk masalah yang berbeda.
Di daerah kiri lobus frontal adalah daerah Broca. Area Broca mengontrol otot yang terlibat dalam bicara dan banyak neuron yang ditemukan di area ini berisi urutan memori untuk gerakan otot yang diperlukan untuk mengucapkan kata-kata. Ketika area ini rusak, pasien akan menderita kondisi yang disebut afasia Broca, suatu kondisi yang menyebabkan gangguan bahasa. Pasien akan mengalami kesulitan mengulang kata dan menamai objek, tetapi pemahaman kata akan tetap tidak rusak.
Selain itu, ada berbagai masalah yang mungkin berkembang sebagai akibat dari kerusakan otak lobus frontal. Hilangnya kesadaran diri dapat menjadi lebih jelas, dan pasien dengan lobus frontal yang rusak dianggap memiliki kepribadian yang lembut. Orang-orang ini menjadi acuh tak acuh terhadap peristiwa yang seharusnya memiliki efek emosional. Kerusakan otak lobus frontal menyebabkan banyak defisit, tetapi salah satu yang paling mengganggu adalah kesulitan dalam perencanaan. Jenis defisit ini membuat hidup sehari-hari menjadi sulit, di mana tugas-tugas sederhana, seperti menahan pekerjaan, menjadi tantangan.