Kertas laminasi adalah kertas khusus yang digunakan untuk membuat bahan bangunan laminasi. Bahan laminasi ini, yang mencakup hal-hal seperti lantai dan meja, berfungsi sebagai alternatif ekonomis untuk bahan bangunan tradisional seperti kayu keras atau granit. Dengan menggunakan kertas laminasi, produsen dapat mencetak desain seperti batu atau kayu yang menciptakan kembali tampilan bahan yang lebih mahal ini. Kertas laminasi kemudian direkatkan ke kayu atau substrat komposit dan ditutup dengan lapisan pelindung.
Kertas yang digunakan untuk membuat produk laminasi dapat dibedakan dari kertas tradisional dengan sejumlah fitur khusus. Kertas laminasi terbuat dari kayu keras dengan peringkat kappa rendah, yang berarti bahwa pulp kayu memiliki jumlah lignin yang rendah dan sangat mudah diputihkan. Saat ditekan dan dikeringkan untuk membentuk kertas laminasi, jenis kayu ini menghasilkan hasil akhir yang sangat halus dan seragam. Ini juga sangat padat, yang menghasilkan hasil akhir yang lebih baik dan kualitas cetak yang lebih baik.
Kertas laminasi tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk gulungan dan lembaran. Produsen mengandalkan gulungan kertas ini saat memproduksi lembaran laminasi atau lantai laminasi. Lembaran individu dapat digunakan untuk ubin lantai atau papan, atau bahkan untuk membuat bagian laminasi yang lebih kecil untuk trim meja.
Kertas ini sering menampilkan hasil akhir putih cerah, meskipun warna hitam atau coklat juga tersedia untuk cetakan yang lebih gelap. Muncul dalam nilai yang berbeda, yang mewakili berat dan kualitas kertas. Kertas laminasi berat dapat berukuran 60 hingga 80 gram, sedangkan versi ringan dapat berukuran 30 gram. Semakin tinggi nilainya, semakin buram kertasnya. Kertas yang sangat buram membantu menyembunyikan cacat permukaan pada substrat komposit, dan juga menghasilkan kualitas gambar yang lebih bersih dan presisi.
Setelah kertas dicetak dengan hasil akhir yang diinginkan, kertas harus ditutup dengan bahan pelapis untuk perlindungan. Lapisan ini umumnya terdiri dari bahan resin, atau poliuretan, yang memberikan kertas hasil akhir yang keras dan tahan lama. Banyak produk laminasi juga mengandalkan pelapis melamin untuk menambah kekerasan dan kekuatannya.
Setelah kertas laminasi dicetak dan diberi lapisan pelindung, kertas tersebut dapat direkatkan ke substrat. Substrat ini mungkin termasuk kayu lapis, kayu lembaran komposit, atau bahkan lapisan kertas kraft yang direndam resin. Kertas sering diaplikasikan menggunakan mesin laminasi, yang menggunakan panas dan tekanan untuk menyatukan bahan. Perekat khusus juga dapat ditambahkan untuk memastikan ikatan yang aman.