Keratotomi adalah jenis operasi mata yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan mata untuk fokus dengan benar, untuk mengurangi atau menghilangkan kebutuhan akan lensa korektif. Operasi keratotomi biasanya mengacu pada salah satu dari dua jenis operasi mata, keratotomi radial atau keratotomi fotorefraksi (PRK). Bentuk radial dari operasi biasanya melibatkan ahli bedah mata yang membuat luka kecil di kornea, yang merupakan lapisan transparan di bagian depan mata. PRK, di sisi lain, melibatkan penggunaan laser untuk mengubah bentuk kornea.
Operasi keratotomi radial pada awalnya ditemukan oleh seorang ahli bedah mata Rusia bernama Svyatoslav Fyodorov. Setelah melakukan operasi untuk menghilangkan kaca dari mata seorang anak laki-laki yang terluka, ia membuat penemuan mengejutkan bahwa setelah penyembuhan selesai, penglihatan pasien telah meningkat secara signifikan. Hal ini menyebabkan perkembangan prosedur operasi mata untuk mengoreksi rabun dekat dengan membuat sayatan di kornea dari pupil mata ke luar, dalam pola yang mirip dengan jari-jari sepeda.
Dalam operasi mata semacam ini, pisau berlian yang sangat presisi digunakan untuk membuat sayatan. Variasi pada teknik ini, yang disebut keratotomi arkuata, menggunakan sayatan melingkar. Metode ini juga dikenal sebagai keratotomi astigmatik, dan dapat digunakan untuk mengoreksi astigmatisme, di mana penglihatan kabur disebabkan oleh permukaan kornea yang tidak rata.
Keratotomi radial dalam bentuk aslinya jarang digunakan dalam operasi mata modern, karena telah digantikan oleh metode koreksi penglihatan yang lebih canggih. PRK adalah salah satunya. Biasanya dilakukan dengan menggunakan anestesi lokal, dan merupakan prosedur yang relatif cepat, memakan waktu sekitar sepuluh menit per mata. Seorang ahli bedah mata menggunakan laser dengan sinar ultraviolet untuk membentuk kembali permukaan kornea. Setelah operasi, jenis lensa kontak khusus yang disebut lensa kontak perban sering digunakan untuk melindungi mata dan memfasilitasi penyembuhan.
PRK tidak lagi digunakan secara luas seperti dulu, karena perkembangan metode operasi mata laser alternatif. Ini termasuk prosedur yang dikenal sebagai Laser-Assisted Sub-Epithelial Keratectomy (LASEK) dan Laser-Assisted in-Situ Keratomileusis (LASIK), yang menggunakan komputer kompleks untuk mengontrol laser. Biasanya, pasien yang telah berhasil menjalani operasi PRK, LASEK, atau LASIK akan mengalami peningkatan bertahap dalam penglihatannya, yang mungkin berfluktuasi antara jernih dan buram selama beberapa minggu.