Glikosaminoglikan adalah rantai panjang gula terpolimerisasi yang penting untuk kehidupan dan memainkan peran penting dalam jaringan ikat. Setiap glikosaminoglikan yang disulfatkan disebut sebagai keratan sulfat. Keratan sulfat biasanya ditemukan di jaringan seperti tulang rawan atau tulang dan di kornea. Diproduksi di sistem saraf pusat, jenis glikosaminoglikan ini memainkan peran penting dalam perkembangan dan dapat bertindak sebagai peredam kejut pada persendian. Ini terutama karena mereka adalah molekul besar yang sangat terhidrasi.
Keratan sulfat mirip dengan glikosaminoglikan lain karena merupakan polimer linier dari unit gula berulang. Mereka melekat pada proteoglikan, yang merupakan protein inti yang terjadi pada jaringan ikat dan memiliki glikosaminoglikan seperti keratan sulfat yang melekat padanya. Keratan sulfat ini bermuatan negatif dan menempel pada protein yang ditemukan dalam matriks ekstraseluler. Dua protein tersebut adalah keratocan dan lumican.
Ada dua jenis glikosaminglikan ini: keratan sulfat I (KSI) dan keratan sulfat II (KSII). Lokasi kedua jenis ini adalah faktor kunci pertama dalam membedakan apakah KSI atau KSII diisolasi dari jaringan ikat di dalam tubuh. Keratan sulfat yang ditemukan pada jaringan kornea diklasifikasikan sebagai KSI, sedangkan jika ditemukan pada jaringan tulang diklasifikasikan sebagai KSII. Kuantitas tertinggi keratan sulfat hadir dalam jaringan kornea – sekitar 10 kali lebih banyak daripada jaringan tulang rawan. Selain jaringan tulang rawan, sekitar tiga kali lebih mungkin keratan sulfat hadir di jaringan kornea daripada di jaringan lain di dalam tubuh.
Perbedaan utama antara tipe KSI dan KSII sangat sedikit berkaitan dengan komposisinya tetapi lebih pada cara mereka dihubungkan melalui hubungan protein dengan protein ekstraseluler. Berkat kemajuan ilmu pengetahuan, telah terbukti bahwa jenis KSI dan KSII dapat ditemukan di jaringan kornea dan kerangka. Ini menolak gagasan mengklasifikasikan jenis keratan sulfat berdasarkan lokasinya. Sekarang, jenis keratan sulfat yang ada dalam jaringan ikat ditentukan oleh jenis hubungan yang terjadi dengan protein intinya daripada lokasinya.
Keratan sulfat berperan dalam kesehatan keseluruhan individu. Produksi abnormal atau kurangnya produksi glikosaminoglikan ini dapat mengakibatkan kondisi yang dikenal sebagai distrofi kornea makula, penyakit resesif langka yang mempengaruhi kornea dan mengakibatkan penurunan penglihatan yang signifikan dari waktu ke waktu. Kelebihan produksi glikosaminoglikan dapat menyebabkan sindrom Morquio, sejenis dwarfisme yang menghasilkan efek kesehatan yang serius.