Kerang raksasa adalah moluska terbesar yang dikenal di planet ini dan termasuk dalam keluarga Tridacnidae. Terletak di terumbu di Pasifik Selatan dan Samudra Hindia, invertebrata dapat tumbuh hingga empat kaki (sekitar 1.2 m) dan ujung sisik lebih dari 500 pon (sekitar 227 kg). Hewan ini bisa hidup lebih dari 100 tahun.
Kerang memiliki hubungan simbiosis dengan kehidupan laut kecil, termasuk karang, ganggang, spons, dan anemon laut. Kemitraan inilah yang memungkinkan kerang mencapai ukurannya yang luar biasa. Kerang raksasa menawarkan makhluk laut kecil lingkungan yang aman di mana mereka dapat menghasilkan makanan melalui fotosintesis. Pada gilirannya, kerang menyerap ke dalam cangkangnya kelebihan gula dan nutrisi yang diciptakan oleh makhluk itu.
Kerang raksasa menahan dirinya tegak dengan menempel pada permukaan yang keras, seperti batu atau karang, dengan menggunakan lampiran yang dikenal sebagai byssus. Byssus terbuat dari bahan cair yang mengeras untuk membuat serat kasar. Serat tumbuh melalui lubang yang terletak di bagian bawah cangkang kerang dan menempel pada bahan padat. Ujung serat yang lain terletak di dalam kerang.
Bagian terberat makhluk laut adalah cangkangnya, yang mungkin setebal beberapa inci, sehingga hampir mustahil bagi predator untuk memecahkannya. Cangkang kerang raksasa dibentuk oleh lipatan kulit, yang dikenal sebagai mantel. Di dalam mantelnya ada dua tabung yang disebut siphon, yang memungkinkan kerang mengambil atau mengeluarkan air. Di cangkangnya, ada tanda olahraga kerang raksasa. Setiap kerang raksasa memiliki warna yang berbeda.
Ketika moluska menemukan tempat tinggal, ia akan membuat rumahnya di sana secara permanen. Karena kerang sangat berat, ia bergantung pada pemijahan untuk berkembang biak. Makhluk-makhluk itu, yang mengandung organ reproduksi jantan dan betina, mengeluarkan telur dan sperma ke dalam air. Sel kelamin ini kemudian bercampur dengan sel yang dikeluarkan oleh kerang tetangga. Jika kondisinya tepat, sel kelamin dapat bergabung bersama untuk menghasilkan lebih banyak kerang.
Klaim bahwa kerang raksasa adalah makhluk pemakan manusia adalah salah. Tidak ada kerang raksasa yang pernah terbukti menyebabkan kematian manusia. Makhluk laut itu memiliki otot-otot penculik yang memungkinkannya untuk menutup cangkangnya secara bertahap, tetapi otot-otot penculiknya tidak terbuka cukup lebar untuk membahayakan manusia.
Moluska sering diburu untuk otot penculiknya, yang dianggap sebagai kelezatan. Selain itu, makhluk-makhluk tersebut dikumpulkan sebagai hewan peliharaan. Kerang berwarna-warni membuat kerang menarik bagi beberapa pemilik akuarium.