Apa itu Kepemimpinan Berbasis Nilai?

Kepemimpinan berbasis nilai adalah teori manajemen di mana perilaku karyawan dan bisnis didasarkan pada nilai-nilai yang dinyatakan perusahaan. Nilai mungkin berbeda untuk setiap perusahaan, tetapi cenderung berkisar pada hubungan perusahaan dengan pelanggannya, tenaga kerjanya, dan dengan masyarakat dan planet ini. Banyak perusahaan menggunakan kepemimpinan berbasis nilai sebagai sarana untuk menginspirasi tenaga kerja dan menciptakan bisnis yang lebih efisien, efektif, dan produktif.

Dalam arti, kepemimpinan berbasis nilai adalah metode emosional dan psikologis dari manajemen bisnis. Titik logis bisnis adalah menghasilkan keuntungan bagi pemilik dan pemegang sahamnya, tetapi konsep ini mungkin tidak memberikan dorongan dan motivasi yang besar kepada tenaga kerja. Mengatasi masalah atau tantangan dengan pepatah “kita perlu menghasilkan lebih banyak keuntungan” dapat dengan cepat membuat karyawan dan pelanggan merasa seperti roda penggerak dalam mesin, daripada kontributor berharga bagi perusahaan. Kepemimpinan berbasis nilai berusaha untuk menarik pekerja yang setuju dengan misi dan tujuan bisnis, sambil meningkatkan moral dengan berfokus pada isu-isu inti yang penting bagi pekerja.

Menciptakan nilai-nilai yang menjadi dasar program kepemimpinan merupakan langkah penting dalam proses tersebut. Pakar kepemimpinan menekankan bahwa nilai-nilai inti perusahaan harus berupa ide-ide abadi yang tidak akan memudar dengan mode. Integritas adalah nilai inti yang sangat umum digunakan, artinya perusahaan dan karyawan akan bertindak sesuai dengan kode bisnis yang etis. Layanan yang unggul dan hubungan pelanggan adalah tujuan umum dan abadi lainnya. Nilai-nilai inti lainnya mungkin termasuk misi untuk menjadi warga perusahaan yang baik, mendukung penelitian dan inovasi, dan menciptakan kepercayaan profesional di tempat kerja dan dengan perusahaan lain.

Sementara kepemimpinan berbasis nilai cukup umum di dunia bisnis, sering dikritik sebagai tidak jujur ​​dan bahkan sengaja menyesatkan. Sinisme ini tidak selalu tidak beralasan, karena sistem nilai-nilai inti akan menjadi tidak berharga jika tidak dipelihara dengan cermat oleh semua level perusahaan. Integritas sering menjadi bagian penting dari pernyataan nilai karena sangat mudah disalahgunakan. Setiap orang mulai dari CEO hingga staf kebersihan harus sama-sama terlibat dalam pemeliharaan sistem nilai; manajemen kepemimpinan berbasis nilai yang tidak merata dapat dengan cepat mengikis moral dan rasa hormat karyawan.

Beberapa ahli menyarankan bahwa kualitas yang menentukan dari program kepemimpinan berbasis nilai yang sukses adalah bahwa dorongan untuk keuntungan dan kekayaan tidak pernah didahulukan dari kesejahteraan dan martabat karyawan. Pemimpin berbasis nilai cenderung menginginkan pekerjanya secara mandiri terinspirasi untuk menyumbangkan upaya terbaik mereka, dan berusaha mewujudkan efek ini dengan memberi tahu para pekerja bahwa mereka dihargai dan dihormati. Dengan membuat pernyataan misi tentang nilai-nilai yang disetujui karyawan sebagai produktif, mulia, dan berharga, para pemimpin yang berfokus pada nilai-nilai dapat membantu membuka jalan bagi karyawan untuk mencapai potensi penuh mereka.