Apa itu Kepadatan Tulang?

Kepadatan tulang, juga dikenal sebagai kepadatan mineral tulang, adalah pengukuran kepadatan mineral, seperti kalsium, yang ada dalam tulang seseorang. Ini biasanya diukur dalam satuan materi per area tulang. Tes kepadatan sering dilakukan untuk menentukan kekuatan tulang seseorang dan untuk menentukan risiko berbagai gangguan kepadatan, seperti osteoporosis. Perlu dicatat bahwa pengujian tersebut tidak memberikan kepadatan yang sebenarnya, karena kepadatan diukur dalam massa per volume; tes ini hanya mengukur jumlah zat tertentu di area tulang tertentu.

Kekuatan tulang seseorang erat kaitannya dengan kepadatan tulangnya. Mereka yang memiliki kepadatan mineral tulang yang rendah cenderung memiliki tulang yang rapuh, sedangkan mereka yang memiliki kepadatan mineral tulang yang tinggi cenderung memiliki tulang yang kuat. Sebagian besar pembentukan tulang terjadi pada masa kanak-kanak dan remaja, jadi penting untuk mengonsumsi nutrisi yang tepat sejak usia muda. Kepadatan rendah dapat menyebabkan berbagai masalah yang tidak menyenangkan; tulang bisa menjadi rapuh dan lebih mudah patah. Sangat penting bagi mereka yang menjalani gaya hidup sangat aktif untuk menjaga kepadatan yang sehat.

Kondisi umum yang disebut osteoporosis terjadi ketika kepadatan tulang seseorang menurun. Ini mengarah pada peningkatan besar dalam kemungkinan patah tulang. Penyakit ini jauh lebih umum pada wanita daripada pria, tetapi bisa dan memang muncul pada pria. Penyakit ini dapat dicegah; kombinasi diet sehat, gaya hidup aktif, dan suplemen vitamin, seperti vitamin D dan kalsium, dapat sangat mengurangi risiko osteoporosis. Mereka yang menderita osteoporosis harus melakukan yang terbaik untuk menghindari jatuh, karena tulang mereka cenderung cukup rapuh.

Kepadatan tulang dapat diukur melalui tes kepadatan mineral tulang, yang dapat dilakukan dengan berbagai cara. Sinar-X dan ultrasound adalah dua metode yang biasa digunakan untuk mengukur kepadatan mineral tulang seseorang. Proses pengukuran kepadatan mineral tulang dikenal sebagai densitometri.

Kepadatan tulang secara alami menurun seiring bertambahnya usia. Produksi tulang baru melambat dan tidak dapat mengimbangi kecepatan kerusakan tulang lama. Tulang menjadi lebih tipis dan lebih keropos karena kepadatannya berkurang. Mereka cenderung kekurangan mineral penting, seperti kalsium, yang membuat mereka kuat. Ini sangat meningkatkan kemungkinan kerusakan; Oleh karena itu, orang yang sudah lanjut usia harus berhati-hati agar tidak jatuh dan patah tulangnya yang tipis dan rapuh.