Apa itu Kentucky Ham?

Kentucky ham adalah jenis ham yang diawetkan yang berasal dari negara bagian Kentucky di Amerika. Seperti ham khusus lainnya yang diawetkan, ham Kentucky dibuat dengan cara khusus yang membedakannya dari ham lain, dan biasanya harganya lebih mahal saat dijual karena gaya pengawetannya yang unik. Kentucky ham telah dibuat sejak tahun 1800-an, dan terus menjadi makanan populer, terutama di Amerika Selatan.

Seperti ham pedesaan lainnya, ham Kentucky mengalami proses pengawetan kering yang panjang yang membuatnya sangat stabil dan memungkinkan ham untuk mengembangkan rasa yang kompleks dan halus. Ham Kentucky digosok dengan campuran gula dan garam, lalu diasapi sebelum berumur hingga satu tahun, dan teksturnya sangat kering, bahkan lebih dari ham Virginia, ham pedesaan populer lainnya. Ada beberapa cara untuk menggunakan rasa ham Kentucky yang lembut dan kering dalam masakan, dan ham Kentucky yang benar-benar halus dapat digunakan seperti prosciutto, ham kering tradisional Italia yang diawetkan.

Ham tradisional Kentucky dimulai dengan babi Hampshire. Babi Hampshire diimpor ke Amerika Serikat dari Inggris pada tahun 1830-an, karena mereka adalah babi yang kuat dan kurus yang dapat dengan mudah mencari makan sendiri di hutan. Babi Hampshire juga tumbuh menjadi sangat besar, dan mereka memiliki karakteristik kulit yang tipis yang menyebabkan nama populer “Thin Rind Hog.” Tampilan babi Hampshire cukup khas; babi memiliki tubuh hitam dengan sabuk putih lebar yang membentang di sepanjang bahu depan dan kaki mereka.

Hewan-hewan diberi makan makanan biji-bijian, kacang-kacangan, semanggi, dan biji-bijian sampai mereka mencapai ukuran yang sesuai untuk disembelih, dan kaki belakangnya diambil untuk digunakan sebagai ham Kentucky sementara bagian lain dari babi diawetkan dengan cara yang berbeda, atau dikirim ke pasar sebagai daging segar. Kakinya diasinkan dan digosok dengan campuran rempah-rempah sebelum diasapi di atas api hickory, apel, dan tongkol jagung selama beberapa hari. Setelah merokok, ham Kentucky digantung di tempat kering yang sejuk untuk diawetkan.

Meskipun ham Kentucky tidak dimasak selama proses pengawetan, pengawetan menghilangkan bakteri dan kelembapan yang dimakan bakteri. Oleh karena itu, ham dapat disimpan utuh pada suhu kamar sampai dibuka, pada saat itu ham harus didinginkan. Koki juga dapat memilih untuk memanggang, merebus, atau menggoreng ham Kentucky untuk menyajikannya; ham panggang adalah persembahan populer saat Natal, misalnya.