Apa itu Kematian Voodoo?

Kematian Voodoo adalah istilah yang ditemukan oleh seorang ahli fisiologi bernama Walter Cannon yang pekerjaan utamanya adalah pada respon tubuh melawan atau lari. Penjelasan Cannon tentang fenomena itu hanya sebagian benar, tetapi penelitian selanjutnya akan menunjukkan bahwa kematian psikosomatik sepenuhnya mungkin dan memang terjadi dalam situasi tertentu. Ide dasar di balik kematian voodoo adalah bahwa seseorang bisa sangat takut pada sesuatu sehingga dia menyebabkan dirinya sendiri mati karena stres menghadapi ketakutan itu. Meskipun “voodoo” digunakan dalam namanya, ketakutan atau kejutan apa pun dari budaya mana pun dapat menyebabkan kondisi ini.

Keefektifan kutukan dan pertanda yang tak terbantahkan telah sering diamati dalam berbagai budaya. Dalam keadaan khusus, seseorang akan menerima kutukan atau pertanda buruk dan kemudian mati seolah-olah kutukan atau pertanda telah mencapai efek yang diinginkan. Jenis kematian ini, tentu saja, hampir tidak pernah secara ilmiah dikaitkan dengan sihir atau kutukan nyata. Sebaliknya, fenomena ini biasanya disebut sebagai kematian voodoo.

Secara kasar, kematian voodoo adalah kematian yang disebabkan oleh tekanan emosional. Stres ini terkait dengan stimulus, sering kali kutukan atau pertanda, tetapi terkadang hanya berita yang mengejutkan. Menurut Cannon, kekuatan stres ini begitu besar sehingga menyebabkan individu mengalami penurunan tekanan darah yang akhirnya menyebabkan kematian. Mekanisme hilangnya volume darah tidak sepenuhnya jelas bagi Cannon pada masanya, tetapi kemudian para ilmuwan mengajukan penjelasan yang lebih komprehensif yang melibatkan hormon dan proses fisik lainnya yang ditemukan setelah penelitian Cannon.

Hampir kasus kematian voodoo sebenarnya dapat terjadi lebih sering daripada yang dipikirkan kebanyakan orang. Misalnya, beberapa orang menderita kondisi yang disebut kardiomiopati takotsubo, yang dapat menyebabkan gagal jantung dalam menghadapi kecemasan atau patah hati yang ekstrem. Gangguan khusus ini, bagaimanapun, tidak selalu membawa individu ke jalan kematian, meskipun mereka mungkin menjadi sangat sakit. Kasus seperti ini, di mana pasien tidak meninggal, jauh lebih sulit untuk diidentifikasi.

Ada kasus lain di mana ketakutan akan kematian telah menyebabkan kematian. Misalnya, pada tahun 1992 seorang pria yang keliru diberitahu bahwa dia sekarat karena kanker meninggal karena takut mati karena kanker, karena kemudian ditentukan bahwa dia bebas dari penyakit tersebut. Dalam arti tertentu, mungkin lebih masuk akal untuk mengatakan bahwa seseorang yang mengalami kematian voodoo menginginkan dirinya sendiri untuk mati. Inilah sebabnya mengapa jenis kematian ini sering disebut psikosomatik, karena kematian ini benar-benar nyata bagi individu sedemikian rupa sehingga dia benar-benar menyebabkan gejalanya.