Apa itu Kemasan Ramah Lingkungan?

Istilah kemasan ramah lingkungan mengacu pada setiap perubahan yang dibuat oleh produsen yang mengurangi dampak bahan-bahan ini terhadap lingkungan. Bahan kemasan dapat memberikan dampak besar terhadap lingkungan, terutama yang langsung dibuang atau yang terbuat dari plastik yang tidak rusak. Menerapkan praktik pengemasan yang ramah lingkungan dapat mencakup penggunaan bahan daur ulang atau biodegradable, mengurangi jumlah kemasan untuk suatu produk, atau mengadopsi wadah yang dapat digunakan kembali atau diisi ulang. Ini juga dapat mencakup pengurangan limbah dan emisi yang dihasilkan dalam proses pembuatan bahan kemasan.

Bahan kemasan merupakan persentase besar dari limbah karena seringkali tidak memiliki tujuan yang berguna setelah produk dibeli. Seringkali terbuat dari plastik, bahan-bahan ini dapat bertahan di tempat pembuangan sampah selama ribuan tahun. Di banyak daerah, sampah kemasan merusak lingkungan dengan merugikan satwa liar; hewan dapat terjerat di dalamnya atau menjadi sakit setelah menelannya. Jenis limbah ini tidak merusak dan menyuburkan tanah dengan cara yang sama seperti bahan organik. Di banyak tempat, tidak ada ruang untuk menyimpannya; di beberapa daerah, dibuang ke laut dan mengganggu ekosistem perairan.

Menyikapi masalah ini, banyak kelompok peduli lingkungan telah mengadvokasi perusahaan untuk meningkatkan penggunaan kemasan ramah lingkungan, yang juga dikenal sebagai kemasan ramah lingkungan atau ramah lingkungan. Istilah kemasan ramah lingkungan sering mengacu pada bahan yang kurang berbahaya daripada yang digunakan sebelumnya. Hal ini terkadang menyesatkan karena bahan pengemasnya mungkin masih berbahaya, hanya sedikit saja. Dalam kasus lain, perubahan mewakili perbaikan asli.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan produsen untuk memodifikasi bahan kemasan agar tidak terlalu berbahaya bagi lingkungan. Salah satu cara untuk beralih ke kemasan ramah lingkungan adalah dengan mengubah jenis bahannya. Produsen dapat beralih ke kemasan daur ulang yang mengurangi dampak lingkungan karena proses daur ulang menjauhkan bahan dari tempat pembuangan sampah. Perubahan lain yang mungkin adalah menggunakan bahan yang dapat terurai secara hayati yang akan rusak seiring waktu.

Cara yang relatif sederhana untuk menerapkan kemasan ramah lingkungan adalah dengan mengurangi jumlah yang digunakan, sehingga lebih sedikit bahan yang dibuang. Kemungkinan lain adalah meningkatkan penggunaan wadah yang dapat diisi ulang dan digunakan kembali, yang secara signifikan dapat mengurangi limbah. Selain itu, pengemasan dapat dibuat lebih ramah lingkungan dengan memperbaiki proses pembuatannya. Contohnya termasuk mengurangi limbah yang dihasilkan oleh pabrik dan menurunkan tingkat emisi berbahaya yang dilepaskan pabrik ke udara.