Kelongsong kayu adalah veneer kayu eksterior yang digunakan untuk melindungi struktur dari elemen dan meningkatkan penampilannya. Beberapa jenis kayu keras dan lunak digunakan untuk pelapis kayu. Jenis kayu ini dapat dirawat atau tidak, tergantung pada peringkat daya tahannya. Kayu seperti kayu putih, kayu merah, dan pinus biasanya dirawat, sedangkan cemara, cedar, dan ek biasanya tidak dirawat. Gaya kelongsong umumnya mencakup putaran berlekuk, putaran meruncing, putaran kapal, dan papan talang.
Kelongsong kayu biasanya membentuk bagian luar struktur yang menggunakan dinding ganda. Dinding bagian dalam biasanya terdiri dari drywall, plester, atau panel. Cladding eksterior sering digunakan bersama dengan penghalang uap atau kelembaban. Rongga antara dua dinding sering diisi dengan kabel listrik, pipa ledeng, dan isolasi. Kelongsong kayu dapat digunakan sebagai satu-satunya fasad eksterior atau dipasang pada panel selubung.
Kayu lunak dan kayu keras digunakan untuk pelapis kayu. Papan cladding dapat diperlakukan dengan pengawet kayu atau dibiarkan lapuk seiring waktu. Jenis kayu tertentu biasanya menentukan kebutuhan akan perawatan pengawet. Kayu lunak seperti pinus, kayu putih, dan kayu merah biasanya membutuhkan penggunaan pengawet kayu. Kayu lunak lainnya seperti cedar, fir, dan larch umumnya tidak memerlukan perawatan pengawet.
Kayu yang digunakan untuk pelapis kayu biasanya diklasifikasikan menurut daya tahannya secara keseluruhan. Peringkat daya tahan untuk kayu cladding biasanya berkisar dari daya tahan sedang hingga tinggi. Kayu pelapis yang cukup tahan lama umumnya bebas perawatan untuk jangka waktu 10 hingga 15 tahun. Kelongsong kayu yang diklasifikasikan sebagai sangat tahan lama seharusnya tidak memerlukan perawatan selama 15 hingga 25 tahun. Ek dan cedar biasanya dianggap sebagai bahan pelapis yang paling tahan lama, sedangkan pinus dan cemara biasanya menawarkan daya tahan paling sedikit.
Cladding kayu biasanya dipasang secara horizontal, vertikal, atau diagonal. Papan kayu tipis yang disebut reng biasanya dipasang pada dinding bagian dalam sebelum pemasangan bahan pelapis bagian luar. Papan reng ini biasanya dipasang tegak lurus dengan arah kelongsong. Ada beberapa gaya kelongsong yang digunakan dalam konstruksi bangunan. Gaya yang paling umum adalah putaran berlekuk, putaran meruncing, putaran kapal, dan papan talang.
Kelongsong lap berlekuk biasanya memiliki takik di bagian bawah dan atas setiap bagian. Takik ini memungkinkan potongan saling tumpang tindih dan cocok bersama dengan benar. Cladding biasanya dipaku ke reng tepat di bawah area yang tumpang tindih. Kelongsong meruncing agak tipis di bagian atas untuk memungkinkan bagian bawah meluncur di bawah bagian atas. Jenis cladding ini dipasang dengan cara yang sama seperti cladding berlekuk, tetapi memiliki tumpang tindih yang sedikit lebih besar.
Kelongsong putaran kapal memiliki lekukan yang sedikit miring untuk desain tambahan. Kelongsong ini memiliki jumlah tumpang tindih yang kira-kira sama dengan kelongsong runcing, tetapi memiliki paku yang terbuka. Kelongsong chamferboard juga disebut sebagai pelapis pangkuan Belanda. Jenis kelongsong ini memiliki sudut yang lebih panjang dari putaran kapal dan jumlah tumpang tindih yang hampir sama dengan kelongsong takik. Kelongsong chamferboard juga memiliki paku yang terbuka.