Apa itu Kelipatan Pasar?

Kelipatan pasar adalah nama lain untuk rasio harga terhadap pendapatan jangka waktu investasi. Rasio ini membandingkan harga saham perusahaan saat ini dengan pendapatan per sahamnya saat ini. Perhitungan dasar untuk kelipatan pasar adalah nilai pasar per saham dibagi dengan laba per saham. Misalnya, perusahaan yang harga sahamnya saat ini adalah $22.00 Dolar AS (USD) dan laba per saham saat ini sebesar $1.40 USD memiliki kelipatan 15.70. Kelipatan sering menjadi prediktor pergerakan harga saham di masa depan.

Investor sering menghitung kelipatan pasar menggunakan informasi triwulanan perusahaan saat ini. Sebagian besar perusahaan merilis pendapatan per saham mereka setiap tiga bulan, menjadikan ini waktu terbaik untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. Dalam beberapa kasus, perusahaan dapat memberikan informasi setiap bulan atau setiap 12 bulan. Menggunakan informasi ini untuk menghitung kelipatan memastikan investor memiliki informasi terbaru saat membandingkan data saham perusahaan.

Kelipatan pasar memungkinkan investor untuk membuat perkiraan masa depan untuk harga saham perusahaan. Misalnya, dalam contoh sebelumnya, kelipatan pasar perusahaan adalah 15.70 berdasarkan laba per saham $1.40 USD saat ini. Sering kali, sebuah perusahaan akan memberikan perkiraan masa depan untuk laba per saham kuartal berikutnya. Jika perusahaan mengharapkan laba mencapai $1.75 USD per saham, harga saham harus sama dengan pasar beberapa kali lipat dari laba per saham yang diharapkan. Harga saham baru seharusnya menjadi $27.48 USD pada akhir kuartal berikutnya.

Kenaikan harga saham perusahaan biasanya di mana sebagian besar investor menghasilkan uang. Dengan menggunakan pendekatan multi pasar, investor dapat menentukan apakah saham dalam portofolio mereka akan naik atau turun harganya hingga kuartal berikutnya. Investor kemudian dapat membeli atau menjual saham untuk memaksimalkan keuntungan yang diharapkan dihitung dengan menggunakan pendekatan ganda. Istilah lain untuk pendekatan analisis saham ini dikenal sebagai pendekatan pendapatan berganda. Manfaat besar dari metode ini berasal dari informasi yang tersedia di berbagai saham yang diperdagangkan melalui bursa.

Meskipun sederhana dalam pendekatannya, metode penghasilan berganda bukan tanpa kekurangannya. Di antara masalah yang paling bermasalah adalah penggunaan informasi akuntansi untuk menentukan laba bersih, yaitu bagaimana perusahaan pada akhirnya menghitung laba per saham. Perusahaan publik mungkin mencoba untuk memanipulasi laba bersih mereka menggunakan prosedur akuntansi yang agresif atau ilegal. Hal ini dapat mendistorsi laba per saham perusahaan dan mengarahkan investor untuk membuat keputusan berdasarkan premis yang salah. Perusahaan dengan biaya nontunai yang tinggi — seperti depresiasi atau amortisasi — juga dapat menurunkan laba bersih secara artifisial, membuat perusahaan terlihat kurang menguntungkan dan menurunkan laba per saham.