Kelelawar adalah mamalia yang sangat tidak biasa ditemukan di seluruh dunia dalam berbagai warna dan ukuran. Mereka adalah satu-satunya mamalia yang bisa terbang; sementara beberapa spesies dapat meluncur, seperti yang disebut tupai terbang dan oposum, tidak ada hewan lain yang dapat terbang secara mandiri. Makhluk nokturnal pemalu ini adalah subyek mitos dan legenda di seluruh dunia, dan sayangnya beberapa dari legenda ini telah memfitnah kelelawar yang tidak bersalah, menyebabkan beberapa orang takut pada hewan.
Sementara beberapa orang mungkin menyebut kelelawar sebagai hewan pengerat terbang, hewan tersebut sebenarnya bukan hewan pengerat. Mereka memiliki urutan biologis mereka sendiri, Chiroptera, yang terpisah dari hewan pengerat, ditemukan dalam urutan Rodentia. Kelelawar dicirikan oleh sayapnya yang kasar, yang membentang di kaki depan mereka dan sering kali juga menjadi bagian dari kaki belakang mereka, dan kaki belakang mereka yang jauh lebih kecil. Tidak seperti burung, kelelawar tidak stabil di tanah, karena kaki belakangnya sangat lemah. Kelelawar juga memiliki gigi dan cakar yang digunakan untuk berburu.
Kelelawar adalah hewan nokturnal, lebih suka bertengger di tempat terlindung di siang hari. Saat senja, kelelawar muncul untuk berburu makanan. Berlawanan dengan kepercayaan populer tentang kelelawar, kebanyakan kelelawar pada kenyataannya tidak hidup dengan darah. Sebagian besar spesies kelelawar adalah pemakan serangga, dan sebagian besar lainnya memakan buah, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Beberapa spesies kelelawar telah beradaptasi untuk memakan mamalia kecil atau memakan yang lebih besar. Kelelawar juga bukan reservoir utama virus rabies, meskipun kelelawar pengidap rabies cenderung kikuk, artinya mereka lebih sering bersentuhan dengan manusia daripada kelelawar lainnya.
Seperti kebanyakan mamalia, kelelawar melahirkan anak yang masih hidup. Anak-anak mereka mungkin dibiarkan bertengger di malam hari atau ditarik oleh orang tua mereka, tergantung pada spesiesnya, dan kebanyakan kelelawar muda mandiri dalam beberapa minggu. Ketika populasi kelelawar sehat, hewan tersebut dapat hidup hingga usia sekitar 20 tahun.
Dua kualitas yang berbeda dari kelelawar telah menangkap imajinasi publik. Yang pertama adalah penggunaan ekolokasi untuk informasi tentang lingkungan mereka. Yang kedua adalah kecenderungan kelelawar untuk tidur terbalik. Kelelawar tidur terbalik karena beberapa alasan. Yang pertama adalah memungkinkan mereka untuk dengan cepat meluncurkan diri ke penerbangan, karena mereka tidak bisa lepas landas seperti burung. Kelelawar juga dilindungi oleh pengaturan tidur mereka, karena kompetisi dan spesies pemangsa umumnya tidak mencari makhluk hidup di bawah benda. Akhirnya, kelelawar secara biologis beradaptasi untuk bertengger terbalik, karena cakar belakang mereka menutup secara alami ketika hewan menggantung terbalik, dengan bantuan gravitasi.